RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 459 guru jenjang TK sampai SMP dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Bekasi dijadwalkan memasuki masa pensiun pada 2023/2024. Dari jumlah tersebut, 198 guru SD dan 84 guru SMP akan pensiun pada 2023, sementara 2 guru TK, 174 guru SD, dan 1 guru SMP akan mengikuti pada 2024.
Kepala SDN Jatiluhur I Kota Bekasi, Agam menyampaikan, bahwa pada awal 2024 terdapat satu guru kelas yang akan memasuki masa pensiun.
“Pada awal 2024, ada satu guru kelas kami yang akan memasuki masa pensiun,” ucapnya kepada Radar Bekasi, Senin (22/10).
Untuk menggantikan guru kelas yang memasuki masa pensiun, sekolah harus memberdayakan tenaga pengajar lain sementara waktu.
“Untuk sementara waktu kami harus memberdayakan guru kelas yang ada, karena kepala sekolah tidak bisa mengangkat guru honorer,” terang Agam.
Ia menjelaskan, bahwa guru SD wajib punya guru kelas, guru pendidikan jasmani dan rohani (penjaskes), serta guru pendidikan agama.
Idealnya, guru yang dibutuhkan itu bisa disesuaikan dengan jumlah kelas. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih maksimal.
“Jika bicara ideal, guru kelas itu bisa disesuaikan dengan jumlah kelas, sementara ini kami punya 17 kelas, juga dibutuhkan guru penjas sesuai kebutuhan, termasuk guru agama,” ucapnya.
BACA JUGA: 122 Guru PNS di Bekasi Bakal Pensiun, Sekolah Harus Maksimalkan Guru Honorer
Meskipun pembelajaran dirasa kurang maksimal dengan berkurangnya guru pengajar, namun demikian sekolah tetap berusaha mengoptimalkan proses pembelajaran yang diberikan kepada siswa.
“Kalau dibilang maksimal atau tidak, pasti ada kekurangan, tapi kami berusaha sebaik mungkin untuk tetap menjalankan proses pembelajaran kepada siswa,” tutup Agam.
Hal senada juga disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMPN 29 Kota Bekasi, Nining. Menurutnya, di2023 dan 2024 ada sejumlah guru yang akan memasuki masa pensiun.
“Tahun ini dan 2024, ada beberapa guru dan juga staf di sekolah kami yang akan memasuki masa pensiun,” ungkapnya.
Pada 2023 ini, terdapat dua guru mata pelajaran yang akan memasuki masa pensiun, dan 2024 ada satu staf tata usaha (bendahara) yang akan memasuki masa pensiun.
Nining menjelaskan, dengan berkurangnya jumlah guru yang ada saat ini, tentu proses pembelajaran tidak bisa berjalan dengan maksimal. Meskipun begitu, pihaknya akan berusaha untuk tetap berusaha menjalankan proses pembelajaran dengan baik.
“Kami akan memaksimalkan proses pembelajaran dengan ketersediaan guru yang ada saat ini,” kata Nining.(dew)