RADARBEKASI.ID, BEKASI – Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) diminati oleh mahasiswa. Namun, tidak semua mahasiswa bisa mengikuti program ini karena keterbatasan daya tampung.
Rektor Universitas Bina Insani Kota Bekasi, Indra Muis, menyampaikan bahwa cukup banyak mahasiswanya yang tertarik mengikuti program MSIB. Sebab banyak keuntungan yang didapat mahasiswa dalam program tersebut.
“Mahasiswa tertarik mengikuti program MSIB karena mereka biasanya berkesempatan magang para perusahaan yang bereputasi nasional dan BUMN,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (13/11/2023).
Selain itu, mahasiswa program MSIB juga biasanya akan mendapatkan insentif transpot dan uang makan, jumlah SKS terhitung 20 SKS, serta difasilitasi Kemendikbudristek Dikti.
“Memang banyak keunggulannya namun jumlahnya terbatas,” jelasnya.
Untuk mengikuti program MSIB, mahasiswa wajib melakukan pendaftaran lebih dahulu melalui aplikasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Mereka yang mendaftar nantinya akan di seleksi secara nasional oleh pemerintah pusat. Akan terseleksi sesuai kebutuhan perusahaan mitra pemerintah,” ucapnya.
Saat ini terdapat 30 mahasiswa Universitas Bina Insani Kota Bekasi yang tengah melakukan proses pendaftaran melalui aplikasi MBKM.
BACA JUGA: Program MBKM di Perguruan Tinggi Swasta Belum Berjalan Maksimal
“Jumlah pendaftar setiap universitas bervariasi, untuk kampus kami ada 30 mahasiswa yang sedang melakukan proses pendaftaran. Yang sudah-sudah paling belasan mahasiswa saja yang lolos,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan Universitas Krisnadwipayana, Susetya Herawati. Ia menyampaikan, terdapat sejumlah mahasiswa yang telah melakukan pendaftaran program MSIB.
“Ada beberapa mahasiswa yang memang melakukan pendaftaran pada program MSIB, dan sebagian lagi mahasiswa melaksanakan program magang yang difasilitasi oleh kampus,” jelasnya.
Pada tahun ini terdapat 56 mahasiswa melakukan proses pendaftaran MSIB. Susetya mengakui, program tersebut cukup diminati oleh mahasiswa.
“Memang cukup banyak diminati, tapi tidak semua mahasiswa. Makanya ada yang melakukan pendaftaran dan ada juga mahasiswa yang memilih untuk menjalankan program magang biasa,” tuturnya. (dew)