RADARBEKASI.ID, RUSIA – Efek perang mengvasi Ukraina, Presiden Rusia, Vladimir Putin mendesak para perempuan di Rusia yang sudah menikah untuk mempunyai 8 anak atau lebih.
Bukan tanpa alasan, Putin menyerukan hal ini untuk membentuk keluarga dengan jumlah besar sebagai ‘norma’ di tengah melonjaknya jumlah korban dalam perang melawan Ukraina.
Dikutip dari The Independent, Sabtu (9/12/2023), dalam pidatonya melalui tautan video di the World Russian People’s Council di Moskow, Putin mengatakan bahwa peningkatan populasi Rusia akan menjadi ‘tujuannya untuk beberapa dekade mendatang’.
BACA JUGA: Moskow Diserang Drone Ukraina, Rusia Ancam Serang Balik Gunakan Senjata Nuklir
“Banyak masyarakat kita yang mempertahankan tradisi keluarga, yaitu membesarkan 4, 5 anak atau lebih,” kata Putin.
“Ingatlah bahwa di keluarga Rusia, nenek dan nenek buyut kami memiliki 7 dan 8 anak. Mari kita lestarikan dan hidupkan kembali tradisi ini. Memiliki banyak anak, keluarga yang besar, harus menjadi norma, cara hidup bagi seluruh masyarakat Rusia,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Putin sendiri hanya memiliki dua anak yang dikenal oleh publik, yaitu putri dari mantan istrinya, Lyudmila, yakni Maria Vorontsova dan Katerina Tikhonova.
BACA JUGA: Akhir Cerita Kudeta Gagal Tentara Bayaran di Rusia, Putin Janjikan Ini ke Wagner
Meski demikian, telah lama beredar rumor di pers Rusia bahwa ia memiliki banyak keturunan dari perselingkuhannya dengan seorang jutawan, Svetlana Krivonogikh dan seorang pesenam peraih medali emas Olimpiade, Alina Kabaeva.
Rusia telah menyaksikan penurunan angka kelahiran sejak sebelum bubarnya Uni Soviet.
Para ahli mengaitkan penurunan ini dengan memburuknya perekonomian dan peraturan aborsi yang ketat, sehingga menjadi penghalang bagi calon orang tua.
BACA JUGA: Awal Mula Persahabatan Putin-Sang Juru Masak di Restoran Terapung St Petersburg
Presiden Rusia tersebut telah berupaya meningkatkan angka kelahiran yang buruk di negaranya dengan menerapkan berbagai insentif pemerintah bagi individu yang memiliki anak, termasuk imbalan finansial bagi keluarga yang memiliki lebih dari satu anak, sejak ia berkuasa 24 tahun yang lalu.
Namun, menurut data dari Rosstat, layanan statistik federal Rusia, langkah-langkah ini menunjukkan dampak yang minimal atau bahkan tidak ada pengaruhnya.
Populasi Rusia dilaporkan berjumlah 146.447.424 jiwa pada 1 Januari, lebih rendah dibandingkan angka pada tahun 1999 ketika Putin menjabat sebagai presiden.
BACA JUGA: Putin Diguncang Kudeta Tentara Bayaran, Amerika Bereaksi Begini
Sementara itu, angka kelahiran di Rusia terus menurun sejak tahun 90-an dan menurut data yang dikelola Kyiv, Rusia telah menderita lebih dari 300.000 korban sejak awal konflik dengan Ukraina. (jpc)