Berita Bekasi Nomor Satu

Moskow Diserang Drone Ukraina, Rusia Ancam Serang Balik Gunakan Senjata Nuklir

Moscow International Business Center yang jadi sasaran tembak drone Ukraina (30/7/2023). (AFP)

RADARBEKASI.ID, MOSKOW – “Secara bertahap, perang kembali ke wilayah Rusia.” Kalimat itu adalah potongan pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (30/7/2023) setelah serangan drone mereka berhasil membuat gedung di Moskow, Rusia, rusak.

Ada 3 drone yang dikirimkan oleh Ukraina. Satu berhasil dilumpuhkan di luar kota, tapi dua lainnya membuat gedung tingkat tinggi yang berisi kantor pemerintahan rusak cukup parah. Itu adalah serangan ketiga di wilayah ibu kota Rusia dalam sepekan terakhir.

Kremlin tentu tidak tinggal diam. Mereka menebar ancaman pembalasan. Di hari yang sama dengan serangan drone tersebut, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menyatakan bahwa negaranya mungkin bakal terpaksa menggunakan senjata nuklir jika serangan balasan Ukraina berhasil.

BACA JUGA: Rusia Kebobolan, Ukraina Berhasil Serang Pertahanan Moskow Lewat Drone

’’Bayangkan saja serangan yang dilakukan dengan NATO itu berhasil dan berakhir dengan sebagian tanah kami dirampas. Maka, kami harus menggunakan senjata nuklir berdasar ketentuan keputusan presiden Rusia,’’ tegas Medvedev dalam sebuah posting Telegram seperti dikutip CNN. ’’Tidak ada solusi lain,’’ tambahnya.

Presiden Rusia periode 2008–2012 itu sudah berkali-kali menyinggung soal serangan nuklir. Dia juga kerap melontarkan pernyataan-pernyataan agresif terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Pada April lalu, misalnya, Medvedev memperingatkan ekspansi nuklir Rusia seandainya Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO. Helsinki bergabung dengan aliansi pertahanan tersebut akhir bulan itu, sementara jalan Stockholm untuk menjadi anggota NATO telah disetujui awal bulan ini setelah Turki membatalkan keberatannya.

BACA JUGA: Bom Tandan Ukraina Tewaskan Reporter Perang Rusia

Namun, ancaman serangan nuklir itu mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Sebab, kemarin Rusia mengklaim bahwa serangan balasan Ukraina tidak berjalan sesuai rencana dan bahwa sumber daya NATO yang dipasok untuk Kiev telah terbuang percuma.

Kemarin (31/7/2023) secara terpisah Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia akan mengambil tindakan tambahan untuk mempertahankan diri dari serangan drone Ukraina.

Rusia tidak hanya mengambil langkah pertahanan, tapi juga serangan balik.

BACA JUGA: Rusia-Ukraina Saling Tukar Tahanan Perang

Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klymenko mengungkapkan bahwa dua rudal ditembakkan Rusia ke Kota Kryvyi Rih tepat setelah pukul 09.00. Salah satunya menghantam blok perumahan, melubangi fasad yang menghancurkan apartemen di beberapa lantai, dan memicu kebakaran.

’’Tidak ada alarm serangan udara. Biasanya saat sirene berbunyi, kami pergi ke selter atau ke koridor. Kali ini kami tidak punya waktu untuk mengorientasikan diri kami sendiri,’’ ujar seorang warga Kryvyi Rih Natalia Balaba.

Bangunan tersebut rusak parah. Setidaknya 4 orang tewas, termasuk bocah 10 tahun dan ibunya yang berusia 45 tahun. Sekitar 53 orang lainnya luka-luka. Bagian dari blok apartemen sembilan lantai yang terkena serangan itu runtuh saat puing-puing dibersihkan. Kota tersebut adalah tempat kelahiran Zelensky.

BACA JUGA: Diingatkan Rusia, Korsel Tak Kirim Bantuan Senjata ke Ukraina

’’Beberapa orang mungkin masih berada di bawah reruntuhan,’’ ujar Kepala Administrasi Militer Kota Oleksandr Vilkul seperti dikutip Agence France-Presse.

Vilkul mengatakan, bangunan kedua yang rusak adalah bagian dari Sekolah Tinggi Profesional Universitas Nasional Ekonomi dan Manajemen Kryvyi Rih. Bulan lalu serangan di kota tersebut juga menghancurkan gedung apartemen lima lantai dan menewaskan 12 orang.

’’Kejadian semacam ini sudah menjadi semacam realitas sehari-hari genosida (penduduk Ukraina),’’ ujar penasihat kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak. (jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin