RADARBEKASI.ID, BEKASI – Raihan suara di Jawa Barat bakal jadi penentu nasib Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) pada Pemilu 2024 mendatang. Sebagai partai baru, Gelora bertekad lolos ke parlemen, dengan target minimal empat persen suara nasional.
Setengah suara diantaranya harus disumbangkan dari tanah pasundan. Oleh karena itu, partai yang identik dengan warna biru muda ini menjadikan Provinsi Jawa Barat, Jakarta, dan Banten (Banjabar) sebagai basis utama.
“Jawa Barat, Jakarta, dan Banten (Banjabar) ini akan menjadi lumbung suara dan basis utama Partai Gelora. Kalau kita ingin lolos parlemen threshold paling sedikit 4 persen suara, kira-kira setengah diantaranya sumbangkan oleh Jawa Barat,” ujar Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta, kepada Radar Bekasi, Sabtu (16/12/2023).
Kunjungan pucuk pimpinan Partai Gelora Indonesia, beserta jajarannya seperti Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah dan Ketua Bidang Seni Budaya DPN Partai Gelora, Deddy Mizwar. Mereka menghadiri agenda bincang santai keumatan bersama tokoh Kota Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, yang berlangsung di Hotel Holiday Inn Cikarang Jababeka.
Kehadiran elit Partai Gelora Indonesia ini merupakan rangkaian kunjungannya untuk menjalankan program dan agenda keumatan yang diperjuangkan Partai Gelora Indonesia.
Sebelum ke Jawa Barat, Anis Matta bersama jajaran mengunjungi Jawa Timur, Jawa Tengah, tepatnya Surabaya dan Semarang. Sementara untuk di Jawa Barat, Kabupaten Bekasi merupakan titik yang kedua, setelah beberapa waktu lalu datang ke Bogor Raya, kabupaten dan kota.
BACA JUGA: Partai Gelora Dukung Prabowo-Gibran, Diyakini Dulang Suara Milenial
“Hari ini kita di Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Kita disini menjelaskan program dan agenda keumatan yang perjuangkan Partai Gelora, termasuk didalamnya kita menjelaskan kenapa mendukung Prabowo-Gibran sebagai Capres dan Cawapres. Kemudian mengapa Partai Gelora menjadi wakil umat di Koalisi Indonesia Maju,” jelasnya.
Menurut Anis Matta, alasan utama partai yang dipimpinnya mendukung Prabowo-Gibran, salah satu utamanya mengenai keumatan bangsa, karena Prabowo diakuinya telah melakukan rekonsiliasi dengan Presiden Joko Widodo sejak 2019 dan ingin mengakhiri belahan yang terjadi di Indonesia.
“Ini adalah kekuatan tengah, yang Insya Allah akan mengakhiri pembelahan kanan dan kiri yang sudah terjadi. Ini luar biasa peristiwa politik, terutama karena kita sedang menghadapi krisis global. Kedua agenda keumatan kita disini memperjuangkan bantuan gizi untuk ibu hamil dan biaya gratis,” jelasnya. (pra)