RADARBEKASI.ID, YAMAN – Aksi kelompok Houthi akan terus melakukan serangan ke kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel di Laut Merah.
Juru Bicara Houthi mengatakan, kelompoknya akan tetap melawan meski Amerika Serikat memiliki kelompok koalisi dengan 10 negara untuk menjaga di Laut Merah.
”Bahkan jika Amerika berhasil memobilisasi seluruh dunia, operasi militer kami tidak akan berhenti. Tidak peduli pengorbanan yang harus kami keluarkan,” Mohammed al-Bukhaiti, seorang pejabat senior Houthi dilansir laman AlJazeera.
BACA JUGA: Israel Tebar Bom “Bodoh” di Gaza Timbulkan Kerusakan Tak Terkontrol
Mohammed al-Bukhaiti mengatakan, Houthi akan menghentikan serangan mereka jika Israel tidak lagi menyerang Palestina.
”Kejahatan Israel di Gaza dihentikan dan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar diizinkan untuk menjangkau penduduk yang terkepung,” ujar Mohammed al-Bukhaiti.
Dia berbicara setelah Menteri Pertahanan Amerika Serikat Llyod Austin mengumumkan sebuah koalisi pada Senin (18/12/2023) untuk melindungi perdagangan di Laut Merah. Itu setelah serangan-serangan yang memaksa jalur-jalur pelayaran menangguhkan operasinya.
BACA JUGA: Siasat Israel Lumpuhkan Hamas Pakai Surat Al Ankabut
Houthi yang bekerja sama dengan Iran telah melancarkan serangan dari 12 kapal komersial dalam upaya untuk menekan Israel agar mengakhiri serangan ke Jalur Gaza.
Menteri Pertahanan Llyod Austin mengatakan, hal itu merupakan masalah internasional yang serius. ”Serangan-serangan Houthi yang nekat ini merupakan masalah internasional yang serius dan mereka menuntut tanggapan internasional yang tegas,” ujar Austin.
Austin mengungkapkan, pasukan koalisi akan melakukan operasi untuk memastikan kebebasan navigasi bagi banyak negara.
BACA JUGA: Kasus Covid-19 di Asia Tenggara Meningkat, Pakar Kesehatan Sarankan Langkah Ini
”Dengan tujuan untuk memastikan kebebasan navigasi bagi semua negara dan meningkatkan keamanan dan kemakmuran regional,” ucap Llyod Austin.
”Setiap peningkatan di Gaza adalah peningkatan di Laut Merah. Setiap negara atau pihak yang berada di perbatasan antara kami dan Palestina, kami akan menghadapinya,” ujar Yusuf al-Madani. (jpc)