Berita Bekasi Nomor Satu

Israel Tebar Bom “Bodoh” di Gaza Timbulkan Kerusakan Tak Terkontrol

Sebuah jet tempur F-16 Angkatan Udara Israel terbang di dekat perbatasan Israel dengan Gaza, (10/12/2023), di Ashkelon, Israel. (sumber: Amir Cohen/Reuters)

RADARBEKASI.ID, ISRAEL – Israel kembali menebar bom “bodoh” di jalur Gaza. Dampak kerusakannya kian luas dan tak terkontrol

Bom-bom tak terarah, yang sering disebut sebagai “bom bodoh” yang digunakan oleh Israel di Gaza, dapat mencapai tingkat akurasi yang lebih tinggi ketika digunakan bersama dengan taktik penyelaman dan strategi lainnya, demikian diungkapkan oleh para ahli kepada ABC News, Sabtu (16/12/2023).

Hal ini menjadi perhatian utama di tengah kecaman terhadap meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza.

BACA JUGA: Siasat Israel Lumpuhkan Hamas Pakai Surat Al Ankabut

Sebanyak 40-45% dari amunisi udara ke darat yang digunakan oleh Israel di Gaza adalah bom tak terarah, atau bom “bodoh,” seperti yang dikonfirmasi oleh pejabat Amerika Serikat kepada ABC News, Sabtu (16/12/2023), yang merangkum temuan dari laporan intelijen Amerika.

Sisa bom tersebut merupakan amunisi berpandu presisi, tambahnya. Penggunaan bom “bodoh” oleh Israel pertama kali dilaporkan oleh CNN pada hari Kamis (14/12/2023).

Jika dilihat dari angka yang dievaluasi oleh laporan intelijen AS, hal tersebut menunjukkan tingkat penggunaan senjata presisi yang historis dalam pertempuran, menurut kontributor ABC News, Steve Ganyard, seorang mantan pejabat Departemen Luar Negeri dan mantan pilot pesawat tempur Korps Marinir.

BACA JUGA: Kocak, Israel Klaim Air Hujan Miliknya, Warga Palestina Dilarang Mengumpulkan

“Meski senjata presisi cenderung mahal dan jumlahnya terbatas dibandingkan dengan bom ‘bodoh’, namun jika Israel menerapkan senjata udara presisi sebesar 55-60%, angkanya melampaui penggunaan senjata tersebut oleh negara mana pun dalam sejarah pertempuran di perkotaan,” ungkap Ganyard.

Tidak hanya itu, pakar dan pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada ABC News bahwa ada taktik yang dapat diterapkan untuk menjatuhkan senjata-senjata yang lebih netral disebut sebagai “amunisi tidak berpandu,” dengan tingkat presisi yang tinggi, sekaligus menghindari secara pembunuhan atau melukai warga sipil tanpa alasan yang jelas.

Meskipun amunisi berpemandu presisi memanfaatkan teknologi pesawat untuk menyerang target dengan akurasi, empat pejabat AS yang mengetahui metode tersebut menyatakan bahwa taktik seperti pengeboman tukik dan menjatuhkan dari ketinggian yang lebih rendah dapat diterapkan untuk meningkatkan ketepatan senjata tidak berpemandu.

Pilot juga dapat menggunakan komputer balistik canggih untuk mempresisikan dengan akurat lokasi pendaratan bom mereka. (jpc)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin