RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jawa Barat sepertinya masih menjadi lumbung suara bagi pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dalam hasil simulasi pencoblosan surat suara Pilpres 2024 yang dilaksanakan Radar Bogor Grup, sebanyak 46,86 persen warga di 14 kota/kabupaten Jabar mencoblos pasangan nomor urut 2. Sementara 33,07 persen mencoblos Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Dan 20,06 persennya lagi mencoblos Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Jangkau area simulasi pencoblosan suara pilpres tahun ini lebih kompleks dan lebih luas, dibandingkan simulasi Pilpres 2019 lalu. Tim Relawan Radar Bogor Grup melakukan simulasi serentak di 14 kota/ kabupaten di Jabar. Antara lain: Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Karawang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Purwakarta, Cianjur, dan Kota Cimahi.
“Jumlah partisipan yang terlibat di simulasi Pilpres ini mencapai 25.264 orang,” ujar Ketua Penyelenggara Simulasi Pemilu Radar Bogor Grup, Lucky Lukman Nul Hakim.
Seperti diketahui, Jabar merupakan provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak di Indonesia. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 35,7 juta pemilih. Jika dikerucutkan lagi, dari 27 kota/kabupaten di Jabar, 14 kota yang disimulasi Radar Bogor Grup merupakan kota dan kabupaten dengan jumlah pemilih terbanyak.
Dalam simulasi ini, perolehan suara pasangan nomor urut 2 unggul 13 wilayah (lengkap lihat grafis). Semisal di Kota Bandung. Masyarakat yang mencoblos foto Prabowo-Gibran 47,53 persen. Sedangkan coblosan untuk Anies-Muhaimin 34,52 persen. Sisanya 17,95 persen mencoblos Ganjar-Mahfud.
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Cianjur. 57,24 persen mencoblos pasangan nomor urut 2. Sementara 31,11 persen mencoblos pasangan nomor urut 1 dan 11,65 persennya lagi mencoblos pasangan nomor urut 3. Meski pasangan Prabowo-Gibran di atas angin, tetapi perlawanan tetap dilakukan pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud di beberapa kota/kabupaten.
Misalnya Kota Bekasi, selisih suara antara pasangan calon tidak terpaut jauh. Masyarakat yang mencoblos foto Prabowo-Gibran sebanyak 34,2 persen suara. Sedangkan coblosan untuk Anies-Muhaimin 33,48 persen. 32,32 persennya lagi mencoblos Ganjar-Mahfud. Bahkan di Kabupaten Bekasi, pasangan nomor urut 1 mampu unggul dengan 37,17 persen suara. Disusul pasangan nomor urut 2 dengan 32,14 persen dan 30,69 persennya lagi mencoblos pasangan Ganjar-Mahfud.
BACA JUGA: Hasil Simulasi Pilpres 2024 Radar Bekasi: Prabowo dan Anies Bersaing Sengit
Lemahnya suara Capres nomor urut tiga ini dinilai persoalan internal jadi salah satu faktornya. Adanya putra Presiden Joko Widodo sebagai Cawapres Prabowo Subianto berpotensi membuat dukungan kepada Ganjar-Mahfud terbelah. Faktor internal ini disebut oleh Pengamat Politik Bekasi, Roy Kamarullah belum tuntas.”Ada dan masih ada (loyalis Jokowi tahun 2019 mendukung Prabowo-Gibran), dan mereka jangan disibukkan di area itu,” ungkapnya.
Menurut Roy, partai koalisi pendukung Ganjar, khususnya PDI Perjuangan harus move on. Meninggalkan loyalis Jokowi yang menyatakan dukungan kepada Prabowo -Gibran, kemudian fokus mengais dukungan untuk Ganjar-Mahfud.
Roy menyabut masih ada waktu untuk merubah hasil Simulasi Pemilu Radar Bekasi maupun hasil-hasil survei yang lain.”Sangat bisa, masih banyak waktu, mereka harus move on dulu. Bahwa mereka benar-benar satu rumah, tidak ada satu keluarga yang beda rumah,” tambahnya.
Wakil Ketua TPD Ganjar-Mahfud Kabupaten Bekasi, Jiovanno Nahampun mengaku, sosialisasi selama proses kampanye berjalan jajaran partai PDI Perjuangan belum intens, khususnya mendatangi tokoh agama hingga majelis taklim. Hal ini jadi salah satu faktor suara Ganjar-Mahfud rendah dibandingkan pasangan Capres dan Cawapres lain.
Kelompok ini dalam waktu dekat secara intens akan mendatangi tokoh hingga majelis taklim di Kabupaten Bekasi.Selain itu, ia juga mengkritik partai koalisi di Kabupaten Bekasi yang dinilai belum maksimal mensosialisasikan Ganjar-Mahfud.
“Partainya sudah menginstruksikan untuk mempromosikan Ganjar-Mahfud. Namun kembali lagi, ada beberapa Caleg dari koalisi kita yang belum maksimal mempromosikan Ganjar-Mahfud,” ungkapnya.
Sedangkan di Kota Bekasi, TPD Ganjar-Mahfud menargetkan pasangan Capres dan Cawapres ini menang satu putaran. Salah satu caranya dengan mengawal suara dan membangun posko pemenangan di tiap kecamatan.
Ketua TPD Ganjar-Mahfud Kota Bekasi, Tri Adhianto meminta seluruh Caleg untuk bekerja keras mensosialisasikan pasangan Ganjar-Mahfud.”Oh iya pasti (Caleg harus mensosialisasikan Ganjar-Mahfud), kemarin kan kita dengan adanya pak Ganjar itu adalah kegiatan yang dilakukan secara koordinatif antara tim kampanye nasional, daerah tingkat satu provinsi, dan daerah tingkat dua (kota),” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Kota Bogor Prabowo-Gibran, M Rusli Prihatevy merespon positif hasil simulasi Pilpres yang dilakukan Radar Bogor Grup. Hal itu sejalan dengan target dari pihaknya.
“Kami yang ditugaskan sebagai Tim Kampanye Daerah Kota Bogor tentunya harus lebih bekerja keras lagi,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Dalam kurun waktu dua bulan ke depan TKD Kota Bogor kata dia, akan mengoptimalkan rekan-rekan partai koalisi untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran. “Kami optimis bisa menang di atas 60 persen,” ucapnya. (sur/pra/cr1/fat/ded/d)