Berita Bekasi Nomor Satu

Pemilih Pemula Diminta Jangan Golput, Harus Cerdas Memilih Pemimpin  

PESERTA WEBINAR: Moderator dan sejumlah narasumber peserta webinar saat mengikuti diskusi bertajuk "Pemilih Cerdas, Cegah Hoaks, Pemilu Demokrasi, Pemilu Sehat bagi Pemul" yang digelar secara daring, Rabu (17/1/2024). DEWI WARDAH/RADAR BEKASI  

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKKS) SMA Kota Bekasi bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi mengadakan webinar bertajuk “Pemilih Cerdas, Cegah Hoaks, Pemilu Demokrasi, Pemilu Sehat bagi Pemula”.

Kegiatan webinar kali ini diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh ratusan peserta, baik dari kalangan pelajar maupun mahasiswa yang ada di Kota Bekasi.

“Webinar ini sebagai salah satu bentuk kepedulian kami bagi para pemilih pemula, khususnya pelajar yang sudah punya hak pilih di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, agar mereka tidak cepat percaya terhadap berita hoax,” ujar Ketua FKKS SMA Kota Bekasi, Abdul Ekhsan dalam sambutannya, Rabu (17/1/2024).

Dikatakan Ekhsan, pihaknya akan melakukan tindak lanjut berupa simulasi yang nantinya akan diikuti oleh masing-masing perwakilan sekolah, baik di tingkat SMA maupun SMK Kota Bekasi.

“Selanjutnya akan ada tindak lanjut berupa simulasi dari masing-masing perwakilan sekolah, baik SMA maupun SMK yang ada di Kota Bekasi,” tuturnya.

Sementara, Ketua KPU Kota Bekasi, Ali Syaifa menyampaikan, Pemilu) 2024 hanya tersisa 27 hari lagi. Masyarakat Indonesia akan memilih Calon Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, serta DPRD Kabupaten/Kota.

“Masih ada waktu 27 hari lagi untuk menentukan pilihan, yaitu 14 Februari 2024,” terang Ali.

BACA JUGA: 400 Surat Suara DPR RI Rusak di Gudang Logistik KPU Kota Bekasi

Ia menjelaskan, Indonesia memiliki sistem politik demokrasi yang tidak semua negara menerapkannya. Dengan demikian, pemilihan kepala negara ini menjadi salah satu sistem demokrasi yang dilakukan untuk menjalankan aspek kehidupan berangsa dan bernegara.

“Politik itu merupakan bagian dari aspek kehidupan, yang mana didalamnya ada aspek ekonomi, aspek sosial, aspek keagamaan, dan juga aspek kehidupan politik,” beber Ali.

Dia mengingatkan kepada generasi muda, untuk bisa memilih pemimpin dan wakil rakyat yang punya moral baik, memiliki integritas dan etos kerja, berkualitas dan kapasitas, memiliki rekam jejak yang baik, terpercaya, dan memiliki komunikasi publik yang baik.

“Generasi muda, khususnya para pemilih pemula harus cerdas dalam memilih pemimpin dan wakil rakyat, dimana terdapat beberapa poin yang bisa menjadi penilaian,” imbuh Ali.

Ditambahkannya, KPU Kota Bekasi telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Bekasi, yaitu sebanyak 1.809.574, dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 7.078 TPS.

“Dari jumlah DPT itu, sebagian besar juga ada pemilih pemula, makanya kami berharap generasi muda dapat berpartisipasi untuk mengikuti pelaksanaan pemilu tahun ini, jangan sampai golput atau tidak memilih, karena satu suara akan menentukan pemimpin negara ini untuk lima tahun ke depan,” tandas Ali.

Sementara anggota dan Relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia Kominfo RI (MAFINDO) Kota Bekasi, Kristien Mey Triyana mengungkapkan, bahwa terdapat beberapa poin penting bagi generasi muda dalam menghadapi masa pemilu tahun ini.

“Ada beberapa poin penting yang harus dipahami masyarakat, khususnya para pemilih pemula,” ucapnya.

Poin pertama adalah pemilih dapat memahami betul tahapan pemilu, celah informasi, dan konsep demokrasi serta politik di Indonesia. Kedua, pemilih dapat menanggapi dengan baik informasi dan sumber informasi pemilu, peta empati dan teknik manipulasi. Selanjutnya adalah menjadi pemilih pemula yang tangguh terhadap hoaks.

“Ada sanksi serius bagi pembuat dan penyebar hoaks, maka dengarkan suara hati nurani dalam memilih,” pinta Kristien.

Saat ini terdapat tiga teratas potensi kekacauan Pemilu 2024, yakni kacau isi, kacau diri, dan kacau emosi. Sehingga diharapkan hal ini tidak mempengaruhi para pemilih.

“Kami berharap, pemilih pemula tidak golput, harus cerdas dalam menentukan pemimpin, sekaligus juga dapat memilah dan memilih media informasi yang terpercaya, serta bisa dipertanggung jawabkan,” pungkasnya. (dew)