RADARBEKASI.ID, BEKASI – Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) melalui Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2024 masih minim peminat, terutama di Kota Bekasi. Padahal, proses pendaftaran sudah dibuka sejak 11 Januari 2024 lalu.
Rendahnya antusiasme mungkin disebabkan oleh ketatnya seleksi dan persyaratan yang harus dipenuhi. Program ini diadakan di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Untuk mendaftar beasiswa LPDP ini, jangankan mahasiswa setingkat dosen saja masih minim yang mengikuti,” ujar Ketua Asosiasi Dosen Indonesia Majelis Pengurus Daerah (ADI MPD) Bekasi Raya, Wawan Hermawansyah kepada Radar Bekasi, Senin (22/1).
Menurutnya, kurangnya akses informasi dan persyaratan yang sulit dianggap sebagai alasan utama mengapa masyarakat kurang berminat pada beasiswa LPDP.
“Akses informasinya masih belum masif, lalu persyaratannya juga agak ribet, salah satunya adalah kemampuan berbahasa asing, skor toefl-nya itu minimal 500,” ujar Wawan.
Tidak hanya itu, mahasiswa S1 yang ingin melanjutkan pendidikan ke S2, dan dosen S2 untuk S3, terlebih dulu harus memiliki rekomendasi dari masing-masing perguruan tinggi yang bersangkutan.
“Mereka (dosen, Red) itu harus memiliki rekomendasi, seperti contoh, saya ingin melanjutkan S3, ya harus memiliki rekomendasi dari perguruan tinggi tempat saya mengajar. Selain rekomendasi, juga harus ada proposal riset dulu. Begitu juga dengan mahasiswa yang ingin melanjutkan S2, mereka harus mendapat rekomendasi, rekam jejak, dan juga prestasi yang sudah diraih,” terangnya.
Sehingga, hal ini menjadi tantangan besar bagi perguruan tinggi dan pemerintah. Beasiswa LPDP seharusnya dapat dimanfaatkan optimal oleh mahasiswa dan tenaga pendidik.
“Sebenarnya, program pemerintah pusat ini bisa meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), yang ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi,” harap Wawan.
BACA JUGA: Enam Kampus di Bekasi Seminar dan Jalin Kerjasama dengan Perguruan Tinggi di Malaysia
Lanjutnya, beasiswa LPDP ini seharusnya dapat menjadi program bersama agar dalam pelaksanaannya bisa dijalankan dengan lebih maksimal dan yang berdampak positif bagi daerah, khususnya Kota Bekasi.
“Ini harus menjadi program yang bisa dijalankan bersama, antara perguruan tinggi dan pemerintah. Termasuk sosialisasi maupun informasinya dilakukan secara masif,” imbuh Wawan.
Melalui kerjasama yang dibangun antara pemerintah dengan perguruan tinggi, beasiswa LPDP mampu meningkatkan SDM yang handal.
“Ini harus dirumuskan, bagaimana pemerintah bersama dengan perguruan tinggi bisa bekerjasama untuk meningkatkan SDM yang lebih unggul,” tuturnya.
Sementara, Rektor Universitas Bina Insani Kota Bekasi, Indra Muis menyampaikan, bahwa sampai dengan saat ini belum ada mahasiswanya yang mendaftar beasiswa LPDP.
“Memang hingga saat ini, belum ada yang mengajukan beasiswa LPDP dari Alumni BIU untuk S2 maupun S3,” ucapnya.
Indra menilai, program beasiswa LPDP ini masih sangat minim peminat, khususnya dari kalangan mahasiswa yang sudah lulus S1.
Diakuinya, bahwa informasi secara masif terkait beasiswa LPDP, belum begitu masif, sehingga hal itu menjadi salah satu minimnya peminat.
“Mungkin kurang sosialisasi, atau kebanyakan lulusan S1 dan S2, lebih memilih untuk bekerja,” tandas Indra. (dew)