RADARBEKASI.ID, BEKASI – Caleg Muda Partai Amanat Nasional (PAN), Rimulga Khatami Daeng Muhammad (27), atau akrab disapa Ega, memilih tetap membangun dan memperkuat pondasi sendiri dalam perjalanan politiknya di pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2024 Dapil VI Kabupaten Bekasi.
Meski ada sosok sang ayah, Daeng Muhammad, politisi Senior dan Ketua DPD PAN Kabupaten Bekasi, pengalaman dan perjalanannya sebagai politisi muda harus ia pupuk sendiri di masyarakat sekaligus menjaga nama besar sang ayah.
Namun ia tak memungkiri, sang ayah sebagai guru politik dan dukungannya di Pileg Kabupaten Bekasi 2024, membuat mentalnya lebih kuat.
“Buat saya pribadi suport orang tua tuh yang utama, karena yang membuat mental saya jadi kuat, salah satunya orang tua saya ‘bapak haji Daeng’,” ujar Rimulga Khatami Daeng Muhammad, saat berbincang santai dengan Radar Bekasi.
Hal itu disampaikan Ega (27) saat menjadi bintang tamu dalam podcast bincang santai ngobrolin politik bersama Radar Bekasi. Ega juga mengaku membangun tim yang solid dalam pencalegan perdananya ini.
BACA JUGA: Ega Siap Rebut Kursi Dapil VI
Kerja-kerja politik yang dilakukan Ega bersama tim mulai terlihat, setelah namanya berhasil masuk 15 besar pada Simulasi Pemilu Radar Bekasi yang berlangsung pada pertengahan Desember 2023 lalu.
“Alhamdulillah semua jadi satu, ya mungkin bisa dilihat dari hasil simulasi juga. Walaupun baru sebagian besar, mudah-mudahan terus kita pupuk bukan cuma saya, tapi teman-teman juga,” katanya.
Membawa nama besar sang ayah, Ega sangat berhati-hati ketika turun ke masyarakat jangan sampai mencoreng nama baik orang tuanya, yang memang sudah berkiprah di dunia politik dari level bawah.
“Jangan sampai tercoreng, apalagi orang tua ngebentuknya bukan dalam waktu sebentar, saya harus benar-benar meyakinkan masyarakat apa yang sudah bapak capai sekarang. Mudah-mudahan saya bisa ngelanjutin. Itu buat saya menjadi tanggung jawab besar, ditambah lagi saya punya tanggung jawab secara pribadi,” ungkapnya.
Lahir dari keluarga politisi, Ega mengaku, bisa dibilang sudah dari sejak lahir belajar politik dari orang tua. Mengingat karir politik sang ayah di Partai Amanat Nasional (PAN) dimulai dari paling bawah, yakni Ketua Rayon sampai akhirnya bisa menjabat sebagai anggota DPRD dan Ketua DPD dan petahana di Pileg DPR RI 2024. Perjalanan sang ayah dalam arena politik menjadi bekal ketika sekarang dirinya terjun dalam kontestasi politik.
Pria yang kini berusia 27 tahun ini mengaku meski memiliki privilege namun pondasi harus ia bangun sendiri tidak terpaku dengan orangtua.
“Jadi bukan jaminan ketika ada orang tua yang sudah kokoh bangunannya. Kita cuma numpang doang, saya nggak mau begitu. Tapi saya ingin nyiptain pondasi buat diri saya. Buat jangka panjangnya, syukur-syukur saya bisa melampaui dari bapak,” ucapnya.
Alasan dirinya memilih terjun ke arena politik, karena menganggap Pemilu 2024 sebagai momentum. Terlebih ketika dirinya sudah lulus kuliah, yang kemudian dua tahun sempat belajar politik dengan sang ayah.
Sampai akhirnya selama setahun terakhir, dari awal tahun 2023 sampai sekarang, memantapkan hati, mental, untuk terjun langsung ke masyarakat. Awalnya untuk terjun ke masyarakat saja, belum berbicara pencalegan. Karena melihat sang ayah membantu masyarakat bukan cuma dari politik, itu yang coba diterapkan sebelumnya.
“Momentum 2024 ini harus saya manfaatkan sebaik mungkin, karena buat saya selagi dikasih amanah dari masyarakat, harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Apalagi sekarang generasi-generasi saya juga ternyata banyak yang masuk di pencalegan Kabupaten Bekasi,” jelasnya. (adv/pra)