RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perumda Tirta Bhagasasi (TB) Bekasi terus berupaya meningkatkan pelayanan air bersih bagi pelanggannya. Yakni dengan rutin melakukan pengurasan jaringan pipa.
Langkah itu dilakukan untuk memperlancar distribusi air, terutama saat terjadi penyumbatan lumpur maupun kebocoran pada jaringan pipa. Pengurasan pipa itu menimbulkan air keruh yang selama ini dikeluhkan pelanggan.
Direktur Umum Perumda TB Bekasi, Usep Rahman Salim, mengungkapkan terjadinya air keruh dikarenakan pengurasan jaringan pipa. Untuk itu, pihaknya berharap pelanggan dapat memahami proses pengurasan pipa yang dilakukan setiap satu bulan.
“Kami memiliki program yang mungkin di seluruh perusahaan air bersih itu tidak mungkin. Kita maksimalkan untuk pengurasan jaringan,” ujar Usep, Selasa (30/1).
Lebih lanjut menurut Usep, dampak dari kegiatan pengurasan jaringan pipa tersebut dapat dirasakan oleh pelanggan Perumda TB Bekasi, meskipun tidak menyeluruh.
“Dampaknya dari pengurasan jaringan itu akan kepada pelanggan, walaupun itu tidak mungkin menyeluruh. Dari 300 ribu pelanggan mungkin satu bulannya akan kebagian, mohon maaf karena ini suatu SOP kami dalam rangka pengurasan,” tuturnya.
Selain proses pengurasan jaringan pipa, pihaknya juga mengimbau pelanggan untuk mengganti water meter apabila sudah berusia lima tahun. Kondisi water meter yang berusia lebih dari lima tahun, menurutnya dapat mempengaruhi debit air yang diterima pelanggan.
“Sebetulnya water meter kalau sudah lama tidak diganti itu menguntungkan konsumen, kenapa sekarang setelah diganti pemakaiannya kecil, mungkin di jaringannya yang bocor. Kalau umur teknis 5 tahun sekali itu wajib harus diganti dan ukur operasional apabila sudah 9999 itu pun juga wajib diganti,” tambahnya.
BACA JUGA: Perumda Tirta Bhagasasi Terapkan Pembayaran Nontunai
Sementara itu, Direktur Usaha Perumda TB Bekasi, Reza Luthfi Hasan, mengatakan untuk pengembangan usaha dalam melayani air bersih bagi masyarakat Kabupaten Bekasi, Perumda membutuhkan dana Rp4 triliun sampai Rp5 triliun.
Dengan anggaran tersebut, pihaknya berjanji Perumda TB Bekasi dapat melayani air bersih sekitar 60 persen dari jumlah masyarakat Kabupaten Bekasi. Menurutnya, anggaran tersebut akan digunakan untuk pembiayaan pipa, air baku dan sumber daya manusia (SDM).
Saat ini, Kuasa Pemilik Modal (KPH), yakni Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menetapkan pemberian modal dasar ke Perumda TB Bekasi sebesar Rp4 triliun.
“Pembiayaan untuk menyiapkan air bakunya. Yang kedua pipa jaringannya. Pipa jaringan investasinya mahal, sementara kemampuan perusahaan terbatas. Setidaknya kalau kita punya uang Rp4 triliun, 60 persen kita janjikan pasti terlayani. Ini menjadi kendala juga,” tandasnya. (ris)