RADARBEKASI.ID, BEKASI – Enam Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pemilu 2024 mendapat penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi setelah dinyatakan sebagai pemenang dalam lomba TPS. Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas keberhasilan keenam TPS dalam menciptakan proses pemungutan suara yang inovatif dan menarik.
Prestasi keenam TPS tersebut mencerminkan keberagaman melalui desain yang selaras dengan budaya Indonesia. Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berpakaian adat Bali, Betawi, dan TPS dirancang dengan desain yang unik.
Penghargaan untuk keenam TPS dibagi dalam dua kategori, yaitu perdesaan dan perkotaan. Pemenang lomba TPS di kategori perkotaan meliputi juara 1 TPS 24 – Cikarang Pusat, juara 2 TPS 031 – Tambun Selatan, dan juara 3 TPS 105 – Cibitung. Sementara itu, di kategori perdesaan, juara 1 diraih oleh TPS 01 – Bojongmangu, juara 2 oleh TPS 02 – Sukatani, dan juara 3 oleh TPS 19 – Setu. Para pemenang berhak atas hadiah dengan rincian juara 1 sebesar Rp10 juta, juara 2 Rp7,5 juta, dan juara 3 Rp5 juta.
BACA JUGA: Pemkab Bekasi Lakukan Penilaian Lomba TPS Unik
“Ini sebagai bentuk kreativitas KPPS ya, jadi pencoblosan tidak harus dihadapi dengan suasana yang tegang, membangkitkan suasana yang riang gembira, karena ini pesta demokrasi,” kata Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan di Cikarang Pusat, Senin (19/2).
Proses penilaian TPS melibatkan lima juri dari berbagai latar belakang, termasuk budayawan, tokoh masyarakat, dan lain-lain. Menurut juri, keenam TPS ini berhasil menampilkan dekorasi dengan unsur seni budaya daerah dan mencatat angka partisipasi masyarakat yang tinggi.
“Kita lihat sarana-prasarana, bangunan TPS, dan kostumnya. Dan yang penting itu tingkat partisipasinya di TPS itu. Serta suasananya ketentraman, kebersihan juga kita nilai,” tambahnya.
BACA JUGA: Pemkab Bekasi Siapkan Hadiah untuk TPS Menarik
Sementara itu, Camat Tambun Selatan, Sopian Hadi, bersyukur karena TPS di wilayahnya mendapatkan penghargaan. Ia menyatakan bahwa pesta demokrasi seharusnya dirayakan sebagaimana hari besar seperti Lebaran, Natal, dan lainnya, di mana seluruh warga bersuka cita tanpa membedakan satu sama lain.
“Kita bersyukur bahwa Pemilu itu anggap kayak ngerayai Idulfitri, Natalan, tahun baru. Ada Pemilu damai, masyarakat kita seneng makan bersama jadi kayak lebaran saya seneng sekali itu,” tandasnya. (ris)
