Berita Bekasi Nomor Satu

Jumlah Guru BK SMA di Kota Bekasi Belum Mencukupi

ILUSTRASI: Para siswa SMAN 8 Kota Bekasi saat mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Jumlah guru BK di Kota Bekasi belum mencukupi. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI Peran penting guru BK sebagai pendamping siswa di sekolah menjadi sorotan di Bekasi Selatan. Meskipun dibutuhkan secara signifikan, jumlah guru BK saat ini masih terbatas.

Ketua Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) SMA Kota Bekasi, Misludin, mengungkapkan bahwa keberadaan guru BK di sekolah tidak sebanding dengan jumlah murid. Hal ini menyebabkan perhatian terhadap siswa secara individual kurang maksimal.

“Untuk jumlah kebutuhan guru BK secara umum di Kota Bekasi masih kurang, khususnya pada tingkat SMA,” ujar Misludin kepada Radar Bekasi belum lama ini.

Ia menyarankan agar jumlah guru BK disesuaikan dengan jumlah siswa di masing-masing sekolah. Sebab, satu guru BK saat ini harus melayani 150 siswa di sekolah.

“Kebutuhan guru BK itu sangat tergantung dari jumlah siswa, karena satu guru BK sebenarnya maksimal hanya melayani 150 siswa,” terang Misludin.

Menurutnya, jika jumlah siswa melebihi dari ketentuan, pihak sekolah seharusnya menambah jumlah guru BK, tetapi hal ini tergantung pada kebijakan masing-masing sekolah.

Diketahui, masing-masing sekolah memiliki jumlah guru BK yang bervariasi. Sekolah negeri rata-rata memiliki 20-30 rombongan belajar (rombel), dan biasanya sekolah memiliki 4-5 guru BK, bahkan ada yang memiliki 6.

“Rata-rata sekolah negeri itu punya 4-5 guru BK. Sedangkan untuk swasta, hanya memiliki 1- 2 guru BK,” ucap Misludin.

BACA JUGA: Guru BK Buka Layanan Konsultasi untuk Siswa yang Ingin Lanjut Kuliah

Ia menilai, dengan jumlah guru BK yang cukup, maka pelayanan yang diberikan kepada siswa akan lebih maksimal. Namun jika tidak terpenuhi, sudah pasti pelayanan tidak bisa berjalan secara maksimal.

“Jika guru BK di sekolah itu sudah mencukupi, tentu pelayanan akan lebih maksimal, namun sebaliknya, kalau kurang, maka tidak bisa melayani siswa dengan baik,” tuturnya.

Guru BK memiliki beberapa jenis pelayanan, seperti konseling individual, konseling kelompok, konseling pasangan, konseling keluarga, dan konseling karir.

“Ada beberapa jenis konsultasi yang bisa diberikan guru BK, ini semua tergantung dengan kebutuhan siswa,” beber Misludin.

Oleh karena itu, keberadaan guru BK menjadi salah satu prioritas yang harus diperhatikan oleh pemerintah, khususnya pada masing-masing sekolah. (dew)