Berita Bekasi Nomor Satu

Kehadiran Kaesang Belum Dongkrak Perolehan Suara PSI di Pemilu 2024    

ILUSTRASI: Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat melaksanakan kunjungannya di Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi, pertengahan Desember 2023 lalu. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kehadiran putra kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) nampaknya belum memberikan dampak yang signifikan pada perolehan suara PSI di Pemilu 2024.

Meski dipercaya memegang komando partai, Kaesang tak bisa berbuat banyak. Dilihat dari hasil penghitungan sementara, PSI belum menembus ambang batas parlemen.

Berdasarkan hasil ‘quick count’ dari sejumlah lembaga survei, raihan suara sementara PSI masih bertahan di angka 2,90 persen. Jumlah itu masih terpaut jauh dengan ambang batas minimum parlemen atau parliamentary threshold, yakni 4 persen.

“Mungkin karena belum terlalu lama Bro Kaesang bergabung,” ujar Ketua Bapilu DPD PSI Kabupaten Bekasi, Deston Malau, kepada Radar Bekasi, menepis sindiran untuk pimpinannya itu.

Kendati demikian, Deston menilai, kehadiran Kaesang ke PSI memberikan dampak positif bagi pengurus partai di tingkat daerah. Setelah resmi memegang komando partai, diklaim banyak pemuda yang berminat bergabung, dengan mendaftarkan diri melalui web daring atau online PSI.

Berdasarkan database DPD PSI Kabupaten Bekasi, jumlah anggotanya diklaim meningkat tajam dalam kurun waktu empat bulan terakhir. Sebelumnya di angka 3 ribu, sekarang melonjak menjadi 7 ribu.

BACA JUGA: Kaesang : Performa Prabowo Mantap!

“Semenjak kedatangan bro Kaesang, kita mengalami peningkatan jumlah anggota, mereka mendaftar secara online, khususnya anak-anak muda,” tuturnya.

PSI juga sempat menggegerkan publik, pada saat menyerahkan laporan dana kampanye ke KPU RI. Meski tergolong partai baru namun penerimaan dana kampanye PSI mampu menandingi partai-partai besar. Tercatat, PSI berada di urutan kedua dengan total penerimaan dana kampanye sebesar Rp 33 miliar terbesar kedua setelah PDIP.

Disinggung soal itu, Deston tak menampik bahwa pengurus PSI Kabupaten Bekasi merasakan kucuran anggaran tersebut. Meskipun besarannya tidak sebesar daerah-daerah yang selama ini dianggap kurang pergerakan. Sayangnya, Deston enggan membeberkan berapa kucuran anggaran yang diterima partainya ini.

“Kalau kita dari 2020 sudah rutin melakukan kegiatan. Jadi ke kita (Kabupaten Bekasi), untuk dana itu tidak sebesar daerah-daerah yang selama ini kurang pergerakan. Tapi tetap ada suport dari DPP,” ungkapnya.

Dengan kucuran anggaran tersebut, tentunya harus dibayar dengan raihan kursi legislatif di Pemilu 2024. Selain menjaga asa untuk merebut kursi di Dapil II dan III, Kabupaten Bekasi. Pihaknya juga mempersiapkan laporan ke Bawaslu terkait adanya dugaan kejanggalan di tempat pemungutan suara (TPS).

Dia memberikan contoh, kejanggalan yang dimaksud seperti jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di salah satu TPS berisikan 230 orang, namun bertambah menjadi 276 orang usai penghitungan. Penambahan tersebut dapat diketahui setelah menghitung perolehan suara keseluruhan.

“Memang ada beberapa kejanggalan yang kita temukan. Kita sudah kumpulkan bukti-buktinya dan kita akan berkoordinasi dengan DPP. Selanjutnya kita naikan ke Bawaslu temuan itu, karena ada penambahan suara,” katanya. (pra)