Berita Bekasi Nomor Satu

Daeng Optimistis kembali ke Senayan  

Daeng Muhammad

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Calon legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Jabar VII dari Partai Amanat Nasional (PAN) Daeng Muhammad, yang sudah dua periode menjabat, kali ini mendapat pesaing di internal partainya yakni Verrel Bramasta.

Berdasarkan hasil hitung sementara, di laman pemilu2024.kpu.go.id, Verrel Bramasta unggul sementara dengan mengantongi 32.842 suara sementara Daeng Muhammad meraih 16.681 suara hingga Kamis (29/2/2024).

Menanggapi itu Daeng mengaku tetap berpatokan pada penghitungan C1 dari setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dimiliki sebagai acuan hasil perolehan suaranya pada Pileg 2024 ini.

Daeng tidak mengacu kepada hasil Sirekap, dan lebih memilih untuk melakukan penghitungan secara manual yang mengacu kepada hasil C1 di setiap TPS di Dapil Jabar VII meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta..

“Untuk di Kabupaten Bekasi saja selisih saya sama Verrel 16.000. Itu baru 42 persen TPS, dari data diinput dari C1 asli,” ungkapnya.

Sebagai Caleg petahana yang sudah duduk sebagai wakil rakyat di tingkat pusat selama dua periode, Daeng optimis bisa mempertahankan posisinya di senayan pada Pileg 2024 ini.

“Ya insya Allah, karena dari hasil penghitungan C1 asli saya unggul, selisih suara saya sama Verrel jauh,” ungkapnya.

BACA JUGA: Deklarator PAN Dukung Caleg Artis, Daeng: No Problem, Santai Saja!  

Dia juga turut menanggapi beredarnya sejumlah nama yang digadang-gadang lolos ke Senayan dari Dapil Jabar VII. Hal itu disikapi Daeng sebagai framing dan menggiring opini publik di tengah kerap dipersoalkannya aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap).

Daeng yang juga nakhoda DPD PAN Kabupaten Bekasi ini beranggapan, sejak hari pertama pemungutan suara 14 Februari 2024, aplikasi Sirekap sudah bermasalah. Seperti yang diutarakan oleh KPU RI dalam keterangan resminya.Sehingga dirinya menanggapi santai munculnya sejumlah nama yang lolos, salah satunya rekan satu partainya Verrel Bramasta.

“Dari hari pertama sudah diframing, dibangun opini pemenangnya si A, si B, si C. Padahal kan real countnya belum dihitung. Ya, itu kan bangun opini saja kebanyakan. Karena Sirekap itu sudah diakui kacau sama KPU,” ungkapnya.(pra)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin