Berita Bekasi Nomor Satu

Biskita Mengaspal, Sopir Angkot Minta Kompensasi

TUNGGU PENUMPANG: Biskita berada di Halte Perumahan Vida Bekasi, saat perdana tour rute Vida - Summarecon, Kamis (29/2). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah dan sopir angkutan kota (Angkot) telah duduk bersama untuk membicarakan solusi atas beroperasinya Biskita Trans Bekasi Patriot rute Vida – Summarecon. Terdapat beberapa opsi untuk menjawab kekhawatiran turunnya pendapatan sopir angkot, terlebih saat layanan transportasi ini bebas tarif pada enam bulan pertama.

Duduk bersama dan membicarakan beberapa opsi bagi sopir Angkot ini dilakukan usai Biskita Trans Bekasi Patriot yang tengah cek rute dihadang pada Kamis (29/2). Puluhan sopir yang telah menunggu Biskita Trans Bekasi melintas sejak pagi tersebut bertekad untuk mempertahankan sumber penghasilan yang telah menghidupi mereka bertahun-tahun.

Sehari setelah peristiwa itu, pertemuan digelar di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, ada beberapa poin yang disampaikan oleh sopir Angkot K-11 kepada pemerintah.

Sopir Angkot ini mengaku tidak menolak modernisasi dan peningkatan layanan transportasi umum di Kota Bekasi. Hanya saja, ada beberapa hal yang mereka ajukan untuk disepakati, diantaranya terkait dengan rute, pemberian kompensasi kepada sopir dan pengusaha Angkot, hingga titik pemberhentian penumpang.

BACA JUGA: Sopir Angkot K-11 Bantargebang-Bekasi Hadang Ujicoba BISKITA Trans Bekasi Patriot

“Jadi kami menunggu kesepakatan nanti, dan kami maunya harus diatas materai, biar tidak terjadi gesekan di jalan,” kata Pengurus Angkot K-11, Simanjuntak belum lama ini.

Dia meminta pemerintah untuk memikirkan nasib sopir dan pengusaha Angkot di rute Bantargebang-Terminal Bekasi. Beberapa poin diajukan untuk disepakati oleh pemerintah guna memberikan rasa nyaman kepada sopir Angkot K-11.

Terpisah Kepala Dishub Kota Bekasi, Zeno Bachtiar menyampaikan bahwa pihaknya telah beberapa kali rapat dengan DPC Organda Kota Bekasi terkait dengan kehadiran Biskita Trans Bekasi Patriot ini.

Zeno meyakinkan kehadiran Biskita Trans Bekasi Patriot sebagai solusi transportasi terintegrasi dan andal ini tidak akan merugikan pihak tertentu. Ia membuka ruang komunikasi seluas-luasnya kepada semua pihak, termasuk kepada sopir Angkot K-11.

Termasuk opsi rerouting atau mengubah rute angkutan umum, sangat mungkin dilakukan setelah dilakukan kajian mendetail.

“Termasuk rerouting. Memperpanjang, memperpendek, menambah, itu sangat dimungkinkan. Tentu, berdasarkan kajian-kajian transportasi, sosial ekonomi, itu sangat dimungkinkan,” ungkapnya.

Selain opsi tersebut, pihaknya lebih dulu telah menyampaikan terkait dengan terbukanya peluang bagi sopir Angkot K-11 untuk bergabung dengan Biskita Trans Bekasi Patriot. Baik sebagai Pramudi, tenaga administrasi, dan lain-lain.

BACA JUGA: “Mari Kita Coba Biskita!”

“Tentu operator karena terikat dengan standar minimal pelayanan, harus dengan syarat dan ketentuan yang berlaku juga,” tambahnya.

Sementara itu Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno menyampaikan bahwa pilihan membuka rute baru bagi Angkot menjadi salah satu solusi yang sangat mungkin dilakukan. Hal ini menjadi tugas Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam memberikan solusi kepada sopir Angkot.

Selama beroperasi di rute yang baru, pemerintah dapat memberikan insentif kepada sopir Angkot. Insentif tersebut bisa diberikan untuk membantu operasional mereka, salah satunya memberikan insentif untuk pembelian bahan bakar.

“Mereka itu kan bisa juga dibukakan rute baru. Dengan cara sementara memberikan insentif kerja dulu, Angkot yang ada diberikan insentif,” ungkapnya. (sur)