RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap sejumlah penyebab terjadinya cuaca ekstrem akhir-akhir ini hingga sepekan ke depan.
Hujan lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi masih melanda Sebagian besar wilayah Indonesia. Demikian peringatan dini cuaca BMKG.
Berdasar laman BMKG seperti dikutip dari Antara, Sabtu (16/3/2024) pagi ini, hujan diprakirakan turun di sejumlah wilayah di Indonesia dengan 12 daerah berstatus waspada akibat dampak hujan lebat yang ditimbulkan.
BACA JUGA: Waspada, BMKG Prediksi Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal dan Tahun Baru
Adapun ke-12 daerah berstatus waspada itu meliputi Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jogjakarta, Lampung. Selanjutnya, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Kalimantan Tengah, dan Papua.
Peringatan dini dampak hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga berpotensi menyasar wilayah Bengkulu, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Banten, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, dan NTB.
BMKG juga memprediksi potensi hujan disertai petir terjadi di Kepulauan Aru dan Kepulauan Tanibar pada sore hari. Sementara itu, Jambi, Banjarmasin, Palembang, Palangka Raya, diprakirakan hujan sedang pada pagi hari.
BACA JUGA: Bekasi Waspada Cuaca Ekstrem
Sementara itu, untuk wilayah DKI Jakarta, mayoritas wilayah pada pagi hari akan mengalami berawan, kecuali Kepulauan Seribu yang mengalami hujan.
Pada siang hari, wilayah DKI Jakarta akan mengalami hujan ringan kecuali Jakarta Timur cerah berawan. Pada malam hari, wilayah DKI Jakarta diprakirakan serentak mengalami cuaca cerah berawan menuju kondisi berawan.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, potensi cuaca ekstrem yang dapat berujung kebencanaan meningkat di sebagian besar daerah hingga sepekan ke depan. Hal itu dipicu adanya intervensi tiga bibit siklon tropis sekaligus.
Menurut dia, Bibit Siklon Tropis 91S, 94S, dan 93P, termonitor berada di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, Laut Timor, dan Laut Australia menunjukkan pengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian selatan.
BACA JUGA: Seharusnya Musim Hujan, Tapi Cuaca Panas Banget, Begini Penjelasan BMKG
Berdasar analisis meteorologi diketahui bahwa Bibit Siklon Tropis 91S memiliki kecepatan angin maksimum 30-35 knots (56 – 65 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 994 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori sedang-tinggi.
Selanjutnya, bibit Siklon Tropis 94S memiliki kecepatan angin maksimum 15 – 20 knots (28 – 37 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 999,9 hPa, pergerakan ke arah timur-tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori rendah.
Begitu pula, Bibit Siklon Tropis 93P memiliki kecepatan angin maksimum 20 – 25 knots (37 – 46 km/jam), tekanan udara di pusat sistem sebesar 1.003 hPa, pergerakan ke arah tenggara, dan peluang untuk menjadi siklon tropis pada kategori rendah.
Selain itu, BMKG juga memprediksi pada 15-16 Maret sebagian besar wilayah pesisir Indonesia akan mengalami risiko bahaya gelombang tinggi dan banjir pesisir (rob).
Informasi tersebut didapatkan berdasar laporan peringatan dini gelombang tinggi yang diekspos pada laman media sosial Instagram @infobmkg. (rbs/jpc)