Berita Bekasi Nomor Satu

Korban Penipuan Mobil Bekas Capai Puluhan

GARIS POLISI : Pengendara motor melintas di depan bengkel Deka Reset yang digaris polisi di Jalan Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (26/3). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kepolisian masih mendalami kasus dugaan penipuan jual beli mobil bekas taksi yang dilakukan bengkel Deka Reset di Jatiasih Kota Bekasi. Berdasarkan laporan polisi yang ada, korban yang merasa tertipu kasus serupa mencapai puluhan orang dengan nilai kerugian bervariasi.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus, menyampaikan bahwa total ada tiga laporan polisi atas kasus ini. Satu di antaranya di Polres Metro Bekasi Kota, dua lagi di Polsek Jatiasih.

“Korbannya itu lebih kurang 45 korban,” katanya, Rabu (27/3/2024)

Peristiwa ini sebelumnya viral di media sosial setelah diunggah oleh  akun Tiktok @fathinaulia_. Untuk menangani kasus ini, Polres Metro Bekasi Kota akan membentuk tim serta berkoordinasi dengan Polsek Jatiasih.

Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Polsek lain guna memastikan adanya laporan kepolisian serupa. Kerugian yang diderita oleh korban bervariasi, mulai dari Rp35 juta sampai dengan Rp62 juta.

“Pasti kita akan melakukan pemeriksaan dulu nih terhadap para saksi semua. Begitu nanti cukup bukti semua, baru kami akan lakukan gelar perkara,” tambahnya.

Salah satu mantan karyawan Deka Reset, Rony Candra (35) menceritakan bahwa peristiwa ini bermula saat customer membeli mobil eks taksi. Bengkel menggunakan media sosial untuk memasarkan unitnya.

BACA JUGA: Impian Punya Mobil Justru jadi Korban

Dari situ komunikasi jual beli kendaraan berlanjut. Setelah yakin, customer kemudian menyetorkan uang ke rekening perusahaan.

Ia menceritakan bahwa Deka Reset memiliki beberapa investor yang menitipkan kendaraannya untuk dipasarkan. Bukan hanya customer, investor pun mencium ada kejanggalan saat Deka Reset menjalankan bisnisnya.

“Dan setelah ada unit keluar tanpa sepengetahuan investor, unitnya nggak ada tapi BPKBnya masih ada,” katanya.

Rony menduga uang customer yang ditransfer ke rekening perusahaan tersebut tidak sampai ke tangan investor.

Permasalahan ini memuncak ketika customer yang merasa kecewa mendatangi bengkel. Ia pun mengaku sempat menjadi terduga pelaku bersama dengan owner Deka Reset.

Setelah sempat pergi ke luar kota dengan alasan menenangkan diri, ia kemudian mendatangi Polsek Jatiasih untuk menjelaskan kronologis dugaan penipuan ini pada awal pekan kemarin.

“Saya menjelaskan kepada para korban bahwa saya tidak tahu menahu masalah ini. Karena pertama transaksinya nggak ke saya, memang ke rekening PT, saya sudah jelaskan seperti itu,” tambahnya.

Selain customer kata dia, kerugian juga diderita oleh beberapa investor. Kerugian pada investor ini diperkirakan mencapai ratusan juta. (sur)