RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ratusan warga hadir memeriahkan Festival Adu Bedug di Kampung Serang Desa Tamanrahayu Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi, Rabu (17/4) sore. Arak-arakan warga menyusuri Desa Taman Rahayu dengan berbagai kostum, mulai dari pakaian adat, seragam sekolah, hingga atraksi barongsai dan penampilan ala Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Antusiasme warga sangat terlihat saat mereka berjalan berkeliling sejauh satu kilometer melintasi area permukiman. Ketua Panitia Festival Adu Bedug, Masef Saripudin, menjelaskan bahwa festival ini telah menjadi tradisi selama tiga periode usai Idulfitri.
“Ada banyak festival seni budaya, barongsai, debus, dan nabuh bedug keliling dan lainnya,” ucap Masef.
Menurut Masef, festival ini bukan hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai upaya untuk melestarikan seni budaya Kabupaten Bekasi.
Persiapan festival ini dilakukan selama tiga minggu oleh panitia. Dirinya bersyukur, masyarakat masih sangat antusias dengan adanya festival ini. Dikatakannya, festival ini juga membantu perekonomian bagi warga.
BACA JUGA: Pemkab Bekasi Ajak Semua Kalangan Sukseskan MTQ
“Ini persiapannya tiga minggu. Masyarakat sangat antusias melihat arak-arakan. Juga warga yang berjualan di sini terbantu juga perekonomiannya,” tambahnya.
Ia berharap, festival ini dapat terus digelar setiap tahun untuk menghibur masyarakat sekitar.
“Dan masyarakat berharap setiap tahun ada kegiatan seperti ini. Ini yang ketiga. Untuk tahun depan insya allah diadakan lagi. Berharap sih setiap tahun ada,” tandas Masef.
Sementara, warga Cikiwul Bantargebang Kota Bekasi, Ajat rela menghadiri festival ini karena di tempat tinggalnya tidak ada pagelaran seni budaya khas Kabupaten Bekasi. Dia mendapat informasi dari media sosial dan mengajak keluarganya untuk datang ke festival tersebut.
“Dapet info dari medsos jadi datang ke sini pengen liat arak-arakan barongsai, ondel-ondel. Karena pas banget anak lagi libur sekolah kan,” tutur Ajat.
Setiap tahun, Ajat bersama anak dan istrinya selalu datang ke festival tersebut. Baginya, pagelaran seni budaya itu menjadi wisata gratis dan tempat mencari kuliner bagi anak-anak. (ris)