RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tidak lama lagi masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akan berlangsung. Berbagai hal harus dipersiapkan dengan matang agar PPDB berjalan lancar, mulai dari sistem hingga sosialisasi kepada masyarakat.
Komisi IV DPRD Kota Bekasi pekan akan membahas persiapan PPDB bersama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi.
“Paling tidak secara umum harus ada evaluasi lah ya dari (pelaksanaan) tahun lalu, permasalahan-permasalahan yang timbul apa saja, kemudian yang perlu diantisipasi apa saja dan seterusnya. Kemudian nanti kita bedah secara detail,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Daradjat Kardono.
Perjalanan penerimaan siswa baru di setiap jenjang pendidikan kerap diwarnai kegaduhan, mulai dari keluhan terhadap sistem PPDB, hingga dugaan kecurangan. Harus diakui, bahwa kapasitas siswa di sekolah negeri dalam hal ini Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak bisa menampung semua lulusan sekolah dasar.
Sehingga beberapa tahun terakhir Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memberikan solusi berupa subsidi bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan di SMP Swasta. Realisasi pemberian subsidi bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu ini juga akan dibahas dalam rapat.
BACA JUGA: Penerimaan PPDB Sekolah Swasta di Kota Bekasi Belum Ada Peningkatan
“Kita akan melihat juga yang dialokasikan di tahun lalu kan ada dananya, itu seperti apa serapannya. Kemudian apa kendala-kendala yang dihadapi kalau misal serapannya kurang baik dan sebagainya,” ucapnya.
Daradjat menekankan kunci kesuksesan dari pelaksanaan PPDB sebagian besar terletak pada sosialisasi oleh pemerintah kepada masyarakat.
Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat juga dinilai dapat merubah pandangan masyarakat yang semula harus sekolah negeri, sehingga masyarakat mulai melirik sekolah swasta yang saat ini kualitasnya sudah semakin baik di Kota Bekasi. Subsidi pendidikan yang beberapa tahun ini diberikan oleh Pemkot Bekasi setidaknya membuat masyarakat tidak lagi khawatir dengan biaya pendidikan di sekolah swasta.
“Mungkin juga kita sosialisasi programnya kurang efektif, itu perlu diintensifkan lagi supaya lebih baik lagi. Sehingga sedikit demi sedikit paradigma (Negeri Minded) itu bisa digeser dan seterusnya,” tambahnya. (sur/adv)