Berita Bekasi Nomor Satu

Sekda Kota Bekasi Warning Pejabat ASN Masuk Radar Parpol Calon Wali Kota

Sekda Kota Bekasi Junaedi (dua dari kiri) bersalaman dengan para ASN Pemkot Bekasi usai apel hari pertama pasca cuti bersama Lebaran 2024, Selasa (16/4/2024). Foto Ahmad Pairudz/Radarbekasi.id

RADARBEKASI.ID, BEKASI -Sejumlah nama dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bekasi masuk radar calon Wali Kota Bekasi dari jalur partai politik untuk Pilkada Kota Bekasi 2024.

Nama yang paling kencang beredar, salah satunya Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Chasbullah Abdul Majid (RSUD CAM) Kota Bekasi Kusnanto Saidi.

Nama Kusnanto masuk dalam salah satu dari lima kandidat Wali Kota Bekasi yang bakal diusung Partai Golkar. Empat nama lainnya, Ade Puspitasari (Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi) Nofel Saleh Hilabi (caleg DPR RI Depok-Bekasi), Faisal (Anggota DPRD Kota Bekasi) dan Abdul Rosyad Irwan (mantan Ketua KONI Kota Bekasi).

BACA JUGA: Penjaringan Calon Kepala Daerah Dimulai

Selain Kusnanto Saidi, nama ASN Pemkot Bekasi lain yang digadang-gadang bakal maju dalam kontestasi Pilkada Kota Bekasi 2024, yaitu Uu Saiful Mikdar (Kepala Dinas Pendidikan) dan Inayatullah (Asda 2 Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat).

Menyikapi bermunculan nama dari kalangan ASN yang akan berlaga dalam kontestasi Pilkada Kota Bekasi, Sekretaris Daerah (Sekda) Junaedi memberi warning kepada mereka untuk menjaga netralitas ASN dan tidak terlibat politik praktis.

“Hindarilah politik praktis. Catatannya dia harus berhenti (sebagai ASN, kalau dia ingin maju), Jangan sampai nanti kita belum tentu, bikin suasana nggak bagus. Kembali lah kepada pelayanan ke masyarakat, itu yang harus tetap kita jaga sebagai ASN,” tegas Sekda Kota Bekasi Junaedi, Senin (22/4/2024).

BACA JUGA: Berpotensi Ikut Pilkada 2024 Kota Bekasi, Ini Segudang Prestasi Kusnanto Saidi  

Peringatan tegas tersebut disampaika Junaedi secara terbuka dalam apel pagi bersama pata ASN Se-Kota Bekasi awal pekan ini di Plaza Pemkot Bekasi, Senin (22/4/2024).

Junaedi menambahkan, jangan sampai ada ASN Pemkot Bekasi yang mengajukan diri sebagai bakal calon kepala daerah. Sebab, hajat Pilkada hanyalah keperluan bagi orang-orang di partai politik. Bukan bagi kalangan ASN.

“Karena apa. Mohon maaf jangan sampai nanti kita belum apa-apa sudah berharap. Kembalikan niat awal jadi pegawai sampai pensiun dengan aman, nyaman dan selamat. Kecuali takdir Allah,” jelasnya.

“Saya berpesan, sekali lagi ASN jangan ngocol (petakilan) kalau kata orang. Kita profesional aja, tetap disiplin dan netral. Ya kalau dirinya engga nyalonin diri nggak apa-apa. Jangan sok-sokan mendeklarasikan, mau apa itu nggak boleh. Karena itungannya ASN itu berhenti kalau maju ke politik praktis,” tandasnya. (pay)