Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Penjaringan Calon Kepala Daerah Dimulai

ilustrasi

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah partai politik di Kota Bekasi mulai melakukan penjaringan calon kepala daerah (Cakada), baik terbuka untuk umum maupun internal partai. Beberapa nama pun mulai muncul, mulai dari kalangan politisi, pengusaha  hingga akademisi.

Ya, memasuki tahap awal pelaksanaan Pilkada pada November 2024 ini, spanduk dan baliho bakal calon kepala daerah makin mudah dijumpai di pusat hingga sudut kota. Nama-nama yang berpeluang diusung dalam Pilwalkot 2024 ini sudah tidak asing di kalangan politisi maupun umum di Kota Bekasi. Sebagian lebih dahulu telah menunjukkan tajinya pada Pemilu Legislatif Februari kemarin.

Pada Pilkada nanti, nampaknya hampir semua partai politik akan membangun koalisi dengan Parpol lain. Termasuk partai yang telah memenuhi syarat perolehan kursi DPRD sebesar 20 persen dari jumlah kursi keseluruhan.

Ketua DPD PKS Kota Bekasi, Heri Koswara adalah nama pertama yang telah mendapat rekomendasi sebagai calon wali kota dari DPP partai.

Pada Pemilu Legislatif kemarin, Heri Koswara kembali terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2024-2029 Dapil Kota Bekasi dan Kota Depok, meraih 168.194 suara. Perolehan suara dan kursi PKS menjadi yang tertinggi dibandingkan partai politik lain di Kota Bekasi, dapat mengusung calon kepala daerah tanpa koalisi.

Torehan Pemilu Februari kemarin jadi modal awal calon wali kota yang akan diusung PKS di Pilkada.

“Cermin antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap PKS. Kita juga berharap masyarakat mempunyai penguatan kepercayaan terhadap PKS dalam hal memimpin Kota Bekasi,” kata Anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PKS, Sardi Efendi, Kamis (18/4/2024).

BACA JUGA: Pendaftaran Paslon Independen Wali Kota Bekasi, KPU Pasang Syarat Begini

Sardi belum membeberkan dari mana sosok yang akan menjadi pendamping Heri Koswara dan parpol apa yang akan berkoalisi dengan PKS. Sebelumnya calon wali kota yang telah direkomendasikan oleh PKS itu sempat melirik beberapa nama dari partai Golkar untuk menjadi pasangan dalam Pilkada nanti.

Kata Sardi, PKS masih membangun komunikasi dengan semua partai politik baik yang berada di DPRD maupun nonparlemen. Komunikasi juga mulai dibangun dengan beberapa nama yang berpotensi menjadi pendamping Heri Koswara sebagai calon wakil wali kota.

Disinggung terkait dengan kriteria pendamping ini, Sardi menyebut nama-nama tersebut bisa muncul dari berbagai unsur. Seperti politisi, pengusaha, atau birokrasi dengan popularitas dan elektabilitas yang mumpuni.

“Yang kedua kita ingin sama dengan parpol lain yang sedang melakukan penjaringan, kita juga akan mencoba melakukan komunikasi politik, ada kolaborasi supaya partai politik yang sedang melakukan penjaringan ini kalau ada kesamaan dengan PKS kenapa kita tidak deklarasikan calon wali kota dan wakil wali kota,” tambahnya.

Partai politii besar yang lebih dulu membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah adalah PDI Perjuangan. Partai dengan perolehan kursi DPRD Kota Bekasi terbesar kedua dengan perolehan sembilan kursi ini membuka pendaftaran untuk umum pada  1 April, berakhir  pada 19 April 2024 pukul 17:00 WIB.

“Yang pertama mendaftar adalah ketua dewan pimpinan cabang PDI Perjuangan Kota Bekasi bapak Tri Adhianto,” ungkap Ketua Panitia Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi DPC Perjuangan Kota Bekasi, Heri Purnomo.

BACA JUGA: Adi Bunardi Tantang Tri Adhianto di Bursa Penjaringan Bacalon Wali Kota dari PDIP Kota Bekasi

Diketahui, Tri Adhianto sebelumnya disebut-sebut sebagai satu-satunya calon wali kota dari internal partai. Tri sendiri tidak ikut serta dalam kontestasi Pemilu legislatif kemarin, riwayatnya menjadi wakil wali kota, kemudian menjadi pelaksana tugas hingga wali kota definitif periode 2018-2023 disebut menjadi modal untuk memenangkan Pilkada.

Sampai dengan kemarin, satu nama lagi mendaftar. Nama tersebut berlatarbelakang akademisi, yakni Adi Bunardi. Namanya cukup familiar di tengah publik Kota Bekasi.

“Ya, kemarin ada pendaftar juga, pak Adi Bunardi. Sampai sampai saat ini dua, besok sekitar jam 13.30 WIB akan menyerahkan formulirnya,” tambahnya.

Tidak menutup kemungkinan hari terakhir ini jumlah pendaftar bakal calon wali kota dan wakil wali kota akan kembali bertambah. Nama-nama yang telah mendaftar akan diserahkan kepada DPD dan DPP partai untuk diputuskan.

Pihaknya disebut tengah membangun komunikasi dengan semua partai politik di Kota Bekasi untuk membangun koalisi.

Lima hari berselang, DPC PKB Kota Bekasi membuka rekrutmen Balon wali kota dan wakil wali kota pada 6 April 2024. Lebih lama, partai yang memperoleh lima kursi DPRD Kota Bekasi pada Pemilu 2024 kemarin membuka rekrutmen bertajuk ‘PKB Call’ sampai dengan 31 Mei mendatang.

Sampai dengan kemarin baru satu pendaftar, yakni Sudjatmiko yang merupakan Anggota DPR RI terpilih periode 2024-2029 di Dapil Kota Bekasi dan Kota Depok. Lewat Sudjatmiko PKB pecah telur dengan menempatkan wakilnya di DPR RI dari Dapil Jabar VI dengan memperoleh 135.241 suara.

BACA JUGA: Masuk Daftar Usulan Nama Calon Pj Bupati Bekasi, Dani – Dedy Tetap Fokus Bekerja

Selain Sudjatmiko, ada tiga nama lagi yang akan menyusul pada pendaftaran bakal calon wali kota dan wakil wali kota di PKB. Dua di antaranya disebut-sebut merupakan ketua partai, satu sisanya masyarakat umum.

Meskipun demikian belum bisa dipastikan kapan waktu pendaftarannya. Dari tiga nama, dimungkinkan bertambah atau bahkan berkurang.

“Sejauh ini sih baru konfirmasi, ada yang nanya waktu, tapi mungkin tidak dalam waktu dekat banget karena aktivitas pasca lebaran baru mulai,” kata Ketua DPC PKB Kota Bekasi, Riski Topananda.

Terkait dengan kriteria sosok yang diinginkan, Riski menyebut selain membawa Kota Bekasi lebih baik dan sejahtera, juga memiliki kemampuan untuk merealisasikan agenda perjuangan partai.

Komunikasi dengan beberapa partai politik mulai dibangun, pengurus cabang di tiap daerah diberi keleluasaan untuk membangun koalisi sesuai dengan dinamika politik masing-masing.

“Terkait koalisi, arahan dari atas disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah,” tambahnya.

Selain akademisi di PDI Perjuangan, nama yang berasal dari luar kalangan politisi nampak di Partai Golkar. Setidaknya ada lima nama yang diusulkan oleh partai Golkar menjadi bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi. Nama-nama tersebut diketahui populer di kalangan politisi maupun masyarakat luas di Kota Bekasi.

Pertama adalah Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari. Pada pemilu kemarin, Ade kembali terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Jabar VIII dengan memperoleh 74.275 suara.

BACA JUGA: Rekrutmen Badan Ad Hoc Pilkada 2024 Dimulai Akhir April  

Nama berikutnya adalah Wakil Sekjen Partai Golkar Novel Saleh Hilabi. Novel yang juga mencalonkan diri dalam Pemilu legislatif kemarin tidak berhasil mendapatkan kursi di DPR RI Dapil Jabar VI. Setelah itu ada nama Ketua AMPI Kota Bekasi Faisal. Faisal pada Pemilu Legislatif kemarin kembali terpilih menjadi Anggota DPRD Kota Bekasi dengan perolehan 9.374 suara.

Di luar kalangan politisi, terdapat nama mantan ketua KONI Kota Bekasi Abdul Rosyad Irwan Siswadi dan dari kalangan birokrat Kusnanto Saidi yang saat ini duduk sebagai Direktur RSUD Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi. Lima nama ini masuk dalam bursa penjaringan calon kepala daerah DPP Partai Golkar.

Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Aritha Tarigan menyampaikan bahwa setiap kader partai harus memiliki komitmen terlibat dalam proses pembangunan untuk mewujudkan kehidupan yang adil dan sejahtera, salah satunya menjadi kepala daerah lewat proses Pilkada. Proses penjaringan nama di internal partai tengah berlangsung hingga memunculkan lima nama tersebut.

“Lima nama ini nanti akan melalui tahapan. Nanti diverifikasi oleh badan pemenangan Pemilu DPP. Langkah selanjutnya lima nama ini akan disurvei oleh lembaga survei profesional yang dipercayakan oleh DPP, akan mencari informasi terkait dengan popularitas maupun elektabilitas lima nama ini,” paparnya.

Aritha menyampaikan bahwa Partai Golkar memasang target maksimal, mengusung calon wali kota. Ia meyakini lima nama tersebut memiliki popularitas di tengah masyarakat.

Salah satu contohnya Kusnanto, meskipun dari kalangan ASN, sosok ini dinilai memiliki popularitas cukup tinggi di tengah masyarakat Kota Bekasi.

“Ini sedang berproses. Meskipun demikian saya yakin nama-nama itu adalah nama-nama yang cukup populer,” ucapnya.

Berkaca dari hasil Pileg kemarin, ia menyebut Partai Golkar optimis mengarungi Pilkada. Perolehan suara Partai Golkar disebut meningkat di tingkat nasional, provinsi, maupun kota Bekasi dibanding Pemilu sebelumnya.

“Golkar optimis bahwa respon atau penilaian publik terhadap partai Golkar itu positif, sebagai energi bagi partai Golkar hari ini atau Pilkada nanti untuk mengusung calon,” tambahnya.

Selain deretan partai yang telah memutuskan dan tengah melakukan penjaringan Balon kepala daerah, beberapa nama lain juga sudah muncul sejak  2023 lalu. Di antaranya adalah nama Abdul Harris Bobihoe dari Partai Gerindra, nama ini telah diumumkan sebagai Calon Wali Kota Bekasi oleh DPC Gerindra Kota Bekasi di tahun lalu.

Abdul Harris Bobihoe saat ini diketahui duduk sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, tepatnya sebagai ketua Komisi V, juga sekertaris DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa Barat. Sampai dengan saat ini, namanya masih disuarakan oleh sebagian besar pengurus partai di Kota Bekasi.

Salah satu pertimbangannya, Abdul Harris Bobihoe dinilai memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.

“Memang ada masukan dari teman-teman termasuk muncul nama Puspayani, karena memang mewakili perempuan. Tapi memang sebagian besar mengarah ke bang Harris. Termasuk hari ini kita melakukan komunikasi ke eksternal,” ungkap Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Bekasi, Misbahudin.

Ia menyebut DPC Partai Gerindra Kota Bekasi telah melakukan komunikasi internal bersama dengan seluruh PAC. Sesuai dengan intruksi DPD dan DPP partai, penjaringan Balon diutamakan untuk kader partai.

Saat ini, seluruh pengurus PAC diminta untuk menginventarisir aspirasi dan persoalan-persoalan di tengah masyarakat. Tujuannya, agar program dan kebijakan Calon kepala daerah yang akan diusung menunjukkan keberpihakannya kepada masyarakat.

“Artinya siapapun nanti DPP memberikan rekomendasi, minimal kita sudah punya poin-poin. Bukan sekedar figur, tapi kita mau calon yang kita usung nanti benar-benar memiliki program kerja yang bagus dan berpihak ke masyarakat,” tambahnya.

Komunikasi dengan partai politik lain sudah dilakukan oleh DPC Partai Gerindra Kota Bekasi, termasuk dengan partai koalisi Pilpres beberapa waktu lalu. Komunikasi politik ini selain dilakukan di tingkat DPC kata Misbah, juga dilakukan oleh DPD maupun DPP partai.

Partai Gerindra menjadi salah satu partai dengan perolehan kursi besar di DPRD Kota Bekasi, dibawah perolehan kursi PKS, PDI Perjuangan, dan Golkar. Berhak menduduki kursi pimpinan DPRD.

Partai politik berikutnya yang telah mengajukan nama sejak 2023 adalah PAN, Balon yang digaungkan adalah publik figur dan politisi Sigit Purnomo alias Pasha Ungu. Pada Pileg kemarin Pasha lolos menjadi Anggota DPR RI Dapil III DKI Jakarta.

Selain popularitasnya sebagai seniman, pengalaman menjadi Wakil Wali Kota Palu disebut menjadi modal penting memenangkan Pilkada Kota Bekasi. Meskipun nama Pasha menjadi kandidat terkuat untuk diusung oleh PAN pada Pilkada Kota Bekasi nanti, pengurus DPD PAN Kota Bekasi dalam waktu dekat akan menggelar rapat tahapan penjaringan Balon kepala daerah yang akan dimulai dalam waktu dekat.

“Tinggal kita menunggu hasil rapat. Rapat dengan DPD, memantapkan lagi apakah mengusung Pasha Ungu atau kita membuka pendaftaran (secara terbuka) seperti partai lain,” kata Badan Pemenangan Pemilu DPD PAN Kota Bekasi, Afrizal.

Hasil komunikasi terkahir dengan Pasha kata Afrizal, ketua BM PAN tersebut menyertakan kesiapannya untuk bertarung di Pilkada Kota Bekasi jika diperintahkan oleh partai.

Dengan perolehan lima kursi seperti PKB, PAN harus membangun koalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung calon wali kota dan wakil wali kota. Komunikasi dengan beberapa partai politik saat ini telah terjalin.

Tidak sulit untuk memperkenalkan sosok Pasha Ungu kata Afrizal. Meskipun belum ada keputusan final siapa yang akan diusung dan belum ada spanduk maupun baliho Pasha Ungu yang terpasang di Kota Bekasi, ia menyebut tidak sulit mengenalkan sosok yang telah familiar ini kepada masyarakat Kota Bekasi.

Sejauh ini, pihaknya mulai memperkenalkan Pasha sebagai Balon wali kota di media sosial. Hasil rapat DPD PAN Kota Bekasi nanti akan sangat menentukan sosok yang akan diusung.

“Kalau itu cuma Pasha Ungu, kita sekalian launching Pasha Ungu. Tinggal nunggu rapat internal, kesepakatan satu nama atau dibuka pendaftaran itu nanti hasil keputusan partai pada saat Lounching (tim Pilkada),” tambahnya. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin