RADARBEKASI.ID, BEKASI – Realitas politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Bekasi masih multi tafsir. Bangunan koalisi hingga sosok yang akan diusung masih bisa diterjemahkan berbeda-beda. Namun, ada tiga nama yang dinilai kuat dari sisi popularitas dan elektabilitas, potensi berkoalisi relatif lemah lantaran berasal dari dua partai besar.
Tiga nama tersebut adalah Ketua DPD PKS Kota Bekasi Heri Koswara, Ketua DPC PDI Perjuangan sekaligus petahana Tri Adhianto, dan Ketua Bappilu DPD PDI Perjuangan Jawa Barat sekaligus mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad. Tiga nama dari dua partai peraih kursi terbanyak di Pileg 2024 kemarin, masing-masing PKS dengan 11 kursi dan PDIP dengan 9 kursi.
Ketiganya bukan sosok sembarangan, kursi wali kota hampir pasti jdi target utama PKS dan PDI Perjuangan. Apalagi, PKS kemarin baru saja melantik tim pemenangan Pilkada Kota Bekasi untuk mengantarkan calonnya menjadi wali kota pada Pilkada mendatang.
“Kalau saya melihat PKS kan sudah memasang ‘harga’ ya, bahwa dia kan B1 (wali kota). Kemungkinan kalau PDIP calonnya pak Mochtar atau pak Tri kan mantan wali kota semua,” kata Pengamat Politik Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Adi Susila.
Kasat mata berdasarkan rekam jejak dan torehan suara pada Pemilu terkahir, dua partai tersebut memiliki kans besar untuk mengusung calon wali kota pada Pilkada November nanti. Dimana PKS cukup mengusung pasangan calon tanpa koalisi, sementara PDIP hanya membutuhkan tambahan satu kursi.
BACA JUGA: M2: Insya Allah, Tahu Cara Menang Pilkada Kota Bekasi 2024, Sudah Pengalaman
Adi memperkirakan koalisi diantara kedua partai tidak akan terjadi pada Pilkada Kota Bekasi. Selain itu, tiga nama tersebut memiliki tingkat popularitas yang cukup tinggi. “Jadi dugaan saya itu tidak terjadi nanti,” ucapnya.
Adi justru memprediksi taktik yang dilakukan oleh Rahmat Effendi pada Pilkada 2018 lalu akan berulang. Dimana PDI Perjuangan akan membentuk koalisi besar dengan partai-partai lain untuk berhadapan dengan pasangan calon yang diusung oleh PKS.
Menurutnya, PDIP justru berpeluang besar untuk membangun koalisi dengan partai Golkar serta partai lain di DPRD kota Bekasi seperti PKB dan PPP. Dengan begitu hanya ada dua pasang calon yang akan bertarung pada Pilkada nanti.
Namun demikian, jejak koalisi Partai Golkar dan PKS pada Pilkada beberapa periode yang lalu juga mesti menjadi catatan.
Catatan perolehan suara dan kursi PKS di Kota Bekasi membuat peluang memenangkan Pilkada sangat besar, terlebih jika ada lebih dari dua pasangan calon yang muncul. Membentuk koalisi besar nampaknya menjadi cara yang ampuh jika PDI Perjuangan ingin membuat peluangnya memenangkan Pilkada terbuka lebih lebar.
“Karena kalau misalnya nanti banyak pasangan, itu peluang PKSnya besar. Untuk mengalahkan itu, kalau mereka berfikir rasional gitu ya, mungkin dari pada banyak calon tapi kalah, lebih baik koalisi besar tadi,” tambahnya.
BACA JUGA: PKS Lantik Tim Pemenangan Heri Koswara di Pilkada Kota Bekasi 2024, Begini Pesan Presiden
Rekomendasi Heri Koswara sebagai calon Wali Kota Bekasi tidak akan berubah, hal ini disampaikan langsung oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu. Dirinya optimis calon yang diusung oleh PKS akan memenangkan Pilkada setelah melihat antusiasme masyarakat dari berbagai elemen untuk memenangkan Heri Koswara.
Terkait dengan pertemuannya dengan Mochtar Mohamad, Syaikhu menyampaikan bahwa keputusan koalisi di antara kedua partai diserahkan pada pengurus partai di daerah. Bagi daerah-daerah yang memungkinkan keduanya berkoalisi, PKS disebut terbuka untuk bekerjasama dengan PDI Perjuangan.
“Tapi memang belum ada ikatan-ikatan tertentu, mungkin ini perlu ada kajian-kajian. Termasuk di Kota Bekasi, di seluruh wilayah Jawa Barat khususnya, karena pak M2 itu kemarin dalam skala beliau sebagai Bappilu Jawa Barat,” ungkap Syaikhu.
Mantan Wakil Walikota Bekasi periode 2013 – 2018 ini menambahkan, koalisi PKS dengan PDI Perjuangan ini akan dikaji oleh pengurus di tingkat DPD. Namun sebagai pemenang Pemilu di Kota Bekasi, menurutnya PKS layak memajukan nama sebagai calon wali kota.
Ia mengajak seluruh kader dan jajaran tim pemenangan yang telah dilantik untuk fokus memenangkan calon yang diusung oleh PKS di Pilkada Kota Bekasi.”Kalau secara fatsunnya, ya layaknya sebagai wali kotanya. Tetapi semua itu kita serahkan ke DPD untuk diusulkan,” tambahnya.
Terpisah Ketua Bappilu PDI Perjuangan Jawa Barat, Mochtar Mohamad menyampaikan bahwa pembicaraan bersama dengan Presiden PKS salah satunya terkait dengan koalisi Pilgub Jawa Barat. Pada kontestasi Pilgub ini, Mochtar menyebut bahwa keduanya telah sepakat untuk berkoalisi.
BACA JUGA: Presiden PKS: Saya, Anak dan Isteri Tidak Bakal Maju di Pilkada Kota Bekasi 2024
“PKS dengan PDI Perjuangan Pilgub sepakat, tinggal diformalkan antara DPD dengan DPW PKS Jawa Barat,” ungkapnya.
Sementara di tataran Pilkada, kedua partai ini juga disebut telah berkoalisi. Tepatnya di Kabupaten Bandung, calon bupati dari PKS dan calon wakil bupati dari PDI Perjuangan.Penjajakan koalisi juga tengah dilakukan di kota dan kabupaten lain di Jawa Barat.
“Kemudian sedang dalam koordinasi penjajakan, dan sudah disetujui oleh pak ustadz Syaikhu Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Cimahi. Itu yang sudah disetujui untuk koalisi,” ucapnya.
Koalisi antara PKS dengan PDI Perjuangan ini menjadi perbincangan usai adanya pertemuan antara Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat Mochtar mohamad. Selain keduanya, nampak pula mantan anggota DPRD Kota Bekasi periode 1999-2003, H.Gusnal.
Ketiganya kompak berfoto dengan pose mengepalkan tangan, hal ini banyak dikait-kaitkan dengan perkembangan politik, terlebih pada momentum menjelang Pilkada Kota Bekasi. (sur)