Berita Bekasi Nomor Satu

Bekasi dan Karawang Bersaing Berebut Investasi

ILUSTRASI: Rangkaian LRT Jabodebek memasuki Stasiun LRT Bekasi Timur di Jatimulya Tambun Selatan, Kamis (2/5). Bekasi dan Karawang bersaing memperebutkan investasi. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengakui bahwa Kabupaten Bekasi memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor untuk melakukan kegiatan perusahaan dibandingkan dengan wilayah lain seperti Karawang, Bogor, dan Bandung.

Akses jalan tol yang memadai dan moda transportasi baru seperti Lintas Rel Terpadu (LRT) menjadi salah satu faktor mengapa investor enggan memilih wilayah lain untuk berinvestasi.

Pada 2023, realisasi investasi Kabupaten Bekasi mencapai Rp61,21 triliun, menyumbang investasi tertinggi di Jawa Barat dengan persentase 29,06 persen dengan penanaman modal asing dominan mencapai Rp40,46 triliun.
Pernyataan ini disampaikan oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin. Ia menegaskan, Kabupaten Bekasi merupakan salahsatu daerah yang paling maju di Jawa Barat.

“Karena hanya di Kabupaten Bekasi yang ada LRTnya, jalan tolnya dan setiap ada investor bertemu saya, selalu mengincarnya ke Cikarang. Saya tawarkan ke daerah lain, tetap maunya ke Cikarang karena sarana prasarana sudah lengkap semuanya,” ucap Bey, Kamis (2/5).

Menurut Bey, Kabupaten Bekasi dan Karawang menjadi wilayah yang paling diminati oleh para investor di Jawa Barat, meskipun pemerintah telah mengembangkan wilayah lain seperti Kertajati dan Subang. Hal ini disebabkan oleh akses yang dekat dengan DKI Jakarta serta infrastruktur transportasi yang memadai.

“Karawang dan Bekasi itu bersaing memperebutkan investasi karena keduanya sudah memiliki keunggulan. Dan Kabupaten Bekasi lebih menang lagi karena lebih dekat dengan DKI Jakarta,” ujarnya.

BACA JUAG: Sudah Diresmikan, Jembatan Cikarang Penghubung EJIP-MM2100 Belum Bisa Dilalui Kendaraan

“Agak sulit mengalahkan Kabupaten Bekasi untuk menarik investor. Dan apalagi sebentar lagi juga akan ada MRT pertama di Kabupaten Bekasi juga. Bukan di Bandung, malah di Bekasi juga. Jadi jalur timur barat akan menuju Kabupaten Bekasi,” tambahnya.

Sementara itu, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengungkapkan bahwa hingga Mei 2024, realisasi investasi di Kabupaten Bekasi baru mencapai 20 persen dari target Rp63 triliun.

Beberapa indikator yang membuat investor tertarik pada Kabupaten Bekasi termasuk infrastruktur pendukung, sistem telekomunikasi, ketersediaan listrik yang stabil, pelayanan perizinan yang mudah, dan keamanan lingkungan.

“Yang paling menjadi kuncinya itu peran pemerintah daerah karena kami menjadi moderator, menjadi fasilitator semua stakeholder yang berkepentingan. Investor itu butuh kenyamanan butuh keamanan, butuh kepastian, masyarakat juga butuh tenaga kerja, butuh limbahnya butuh akses-akses terhadap industri, jadi kalau tidak dijembatani oleh pemerintah daerah inilah yang akan menjadi sumber-sumber konflik. Kalau ada kendala Saya turun tangan langsung sehingga mereka terpuaskan,” papar Dani.

Dia juga menekankan pentingnya kontribusi para investor kepada masyarakat setempat melalui penciptaan lapangan kerja, Corporate Social Responsibility (CSR), dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Pertama dengan lapangan kerja peningkatan pendapatan, kedua masyarakat mulai dari UMKM banyak yang masuk termasuk dengan jasa-jasa kebersihan keamanan catering. Ketiga CSR, keempat PAD jadi itulah dampaknya,” tandas Dani. (ris)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin