RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 880 jemaah dan petugas diberangkatkan dari Asrama Haji Bekasi pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Total ada 2.746 jemaah calon haji dari Kota Bekasi yang akan menunaikan ibadah di tanah suci pada tahun ini. Kali ini jemaah paling muda dari Kota Bekasi berusia 18 tahun.
Dua kloter awal yang diberangkatkan masing-masing adalah kloter 1 dari Kota Bekasi dan kloter 2 dari Kabupaten Garut. Masing-masing kloter berjumlah 440 orang, terdiri dari 432 jemaah calon haji dan delapan petugas.
Nampak hadir melepas keberangkatan jemaah menuju Bandara Soekarno-Hatta di antaranya Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag) RI Ali Ramdani, hingga Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad. Jemaah haji diimbau untuk menjaga kesehatan, terlebih kondisi cuaca di tanah suci sangat panas.
Suhu di Kota Jeddah ada Minggu (12/5/2024) pada pukul 12.49 waktu Arab Saudi menyentuh 39 Derajat Celcius. Kemenag menghimbau jemaah khususnya Lansia untuk salat di hotel dan membatasi aktivitas di luar ruangan.
Hal ini juga disampaikan kepada jemaah di Asrama Haji Bekasi yang berangkat pada kloter awal.
“Pertama karena posisi di Saudi Arabia dalam keadaan suhu yang panas, di kisaran 40 sampai 48 maka kita minta agar para jemaah haji senantiasa berada dalam kondisi fit dan menjaga kebugaran tubuhnya terutama disaat puncak ibadah haji,” ungkap Sekjen Kemenag RI, Ali Ramdani.
BACA JUGA: Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Jakarta-Bekasi Mulai Diberangkatkan ke Tanah Suci
Selain menjaga dan memastikan fisik dalam kondisi prima, jemaah juga dipesan berdoa untuk kebaikan bangsa. Menurutnya, doa dari jemaah yang menunaikan haji tahun ini akan membantu negara berkembang semakin baik kedepan.
Senada juga disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat meninjau kesiapan haji beberapa hari lalu mengimbau jemaah untuk senantiasa menjaga kesehatan selama di Tanah Suci.
“Cuaca sangat panas. Hari ini, 40 derajat. Ini belum puncak. Beberapa hari lalu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi pada puncak haji bisa mencapai 48 hingga 50 derajat,” terang Gus Men di Makkah.
Menag Yaqut mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan kebugaran fisiknya. Sebab, haji merupakan ibadah fisik. “Saya minta jemaah haji menyiapkan fisik sebaik-baiknya. Haji ini ibadah fisik. Siapkan fisik terbaik. Jangan terlalu diforsir. Makan makanan bergizi, vitamin. Ini akan membantu jemaah dalam menjaga stamina,” pesan Gus Men, panggilan akrabnya.
BACA JUGA: Ratusan Aparatur Naik Haji
Hal serupa disampaikan Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad usai menyambut kedatangan jemaah JKG Kloter 1 di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Ia berpesan agar jemaah tidak terlalu memaksakan diri beraktivitas di tengah cuaca panas di Madinah. “Kami ingatkan kepada jemaah untuk mempertimbangkan kemampuan fisik saat beribadah. Jangan sampai hanya pas (puncak) hajinya sudah kehilangan tenaga,” ungkap Abdul Aziz , Minggu (12/5/2023).
Ada beberapa hal yang harus jadi perhatian jemaah selama di Tanah Suci, khususnya di Madinah saat ini. Pertama, bagi jemaah lansia, diimbau untuk tidak memaksakan salat di Masjid Nabawi di tengah cuaca panas saat ini. Jemaah dapat menunaikan salat di hotel untuk menghindari kelelahan.
Kedua, selalu menggunakan alas kaki dan kaus kaki untuk menghindari kaki melepuh. Jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari. Sebab, jalanan yang dilalui sangat panas. Mintakan bantuan petugas yang ada di Masjid Nabawi.
Ketiga, upayakan selalu membawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi. Jemaah diimbau meminum oralit 1 sachet per hari dicampur dengan 300 ml air mineral untuk memulihkan kebugaran tubuh.
Sementara itu Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin memastikan kondisi jemaah yang tergabung dalam dua kloter awal kemarin dalam keadaan sehat saat diberangkatkan menuju bandara. Dirinya berharap seluruh jemaah dalam beribadah dengan lancar setelah belasan tahun menunggu antrian.
Rata-rata kata Bey, jemaah di Provinsi Jawa Barat telah mengantri 10 sampai 11 tahun untuk menunaikan ibadah haji di tanah suci.”Tadi sudah diingatkan oleh pak Sekjen untuk menjaga kesehatan, karena ini ibadah yang sangat panjang, 40 hari,” ungkapnya.
BACA JUGA: Sekda Kabupaten Bekasi Minta Prioritaskan Pelayanan Jemaah Haji Lansia
Selama masa pelayanan haji, Bey mengaku mendapat banyak masukan dari jemaah terkait dengan pelayanan. Ia menyampaikan bahwa keluhan-keluhan yang diterima oleh jemaah akan menjadi catatan untuk perbaikan pelayanan haji tahun berikutnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Kemenag dalam hal ini berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan haji.
“Pelayanan sih standarnya sudah cukup baik, cuma ada beberapa keluhan yang kita terima dan untuk perbaikan di tahun-tahun berikutnya,” tambahnya.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kota Bekasi, Sri Siagawati menyampaikan bahwa jemaah haji kloter pertama dari Kota Bekasi tiba di asrama haji pada Sabtu dini hari. Ratusan jemaah tersebut telah diberangkatkan.
Sesuai jadwal, jemaah kloter awal akan diterbangkan ke tanah suci pada Minggu (12/5) pukul 06.40 WIB.
“Kloter pertama terdiri dari 432 jemaah dan 8 petugas, jadi total 440 orang,” katanya.
Jika tidak ada perubahan, jemaah calon haji Kota Bekasi terdiri dari 10 kloter. Lima kloter diisi seluruhnya oleh jemaah asal Kota Bekasi, lima kloter lainnya gabungan antara jemaah Kota Bekasi dengan jemaah calon haji dari kota atau kabupaten lain di Jawa Barat.
Tahun ini tercatat jemaah haji Indonesia tertua berusia 109 tahun berasal Jawa Timur. Sementara jemaah haji termuda berusia 17 tahun dari Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan untuk Kota Bekasi, jemaah tertua pada penyelenggaraan haji tahun ini berusia 88 tahun, paling muda berusia 18 tahun.”Jemaah yang paling muda usia 18 tahun,” ungkapnya. (sur/net)