RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jelang Hari Raya Idul Adha, lapak penjual hewan kurban sudah nampak di beberapa penjuru Kota Bekasi. Salah satu pedagang hewan kurban, Andri pemilik lapak sapi di kawasan Bekasi Utara mengaku mendatangkan langsung hewan kurbannya dari Bima Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bobot sapi yang tersedia saat ini berkisar dari 250 sampai 650 kg, dijual mulai dari Rp15 juta ampai Rp18 juta per ekor. Harga jual sapi dihitung Rp65 ribu per kg, dengan begitu harga sapi dengan bobot paling berat berkisar Rp40 juta.
“Sapi untuk kurban ini kita bawa dari Bima, beratnya dari 250 sampai 460 kg. Kalau sapi yang lain ini peranakan, beratnya mencapai 650 kg,” katanya.
Sebagian sapi saat ini sudah terjual, meskipun masih dititip di lokasi Andri berjualan. Seperti biasa, sapi-sapi yang saat ini sudah terjual akan dikirim ke alamat pembeli mulai sepekan sebelum hari raya.
Puluhan ekor sapi yang nampak dijajakan Andri sudah dilengkapi dengan Eartag, terpasang di telinga sebagai tanda bahwa hewan telah divaksin. Ia juga meyakinkan sapi yang dijual telah melalui pemeriksaan kesehatan di daerah asal.
BACA JUGA: Lapak Pedagang Hewan Kurban di Cikarang jadi ‘Wisata’ Bocil
“Ciri-ciri kalau sudah divaksin ada tanda di telinga, untuk kesehatan sudah dicek dari pemerintah di Kota Bima,” tambahnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi saat ini tengah bersiap untuk melakukan pengawasan hewan kurban hingga kebersihan dan keindahan kota menjelang hari raya kurban.
Dalam hal ini beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP), Satpol-PP, hingga kecamatan dan kelurahan ikut bergerak.
Poin pertama yang akan menjadi perhatian pemerintah adalah keamanan, kebersihan, dan ketertiban (K3). Para pedagang diminta untuk memperhatikan kebersihan dan ketertiban selama berjualan hewan kurban di Kota Bekasi.
BACA JUGA: Sapi Bima NTB Laris di Cikarang
“Kita tidak melarang mereka untuk berjualan dalam pelaksanaan Idul Adha, tetapi tetap memperhatikan lingkungan sekitar. Baik itu sebelum atau sesudah pelaksanaan,” ungkap Kepala DKPPP Kota Bekasi, Herbert Panjaitan.
Terkait dengan kesehatan, pihaknya juga akan bekerjasama dengan perhimpunan dokter hewan. Tim yang dibentuk akan berkeliling memeriksa kesehatan hewan di lokasi-lokasi pemotongan hewan kurban.
Sementara itu, pihaknya juga akan berkeliling di tiap wilayah bersama dengan pemerintah di tingkat kecamatan dan kelurahan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban yang dijual di tengah masyarakat.
“Untuk memeriksa kesehatannya nanti kita akan berkeliling dengan unsur wilayah, kita akan memeriksa sehat atau tidak, lalu kita periksa surat-suratnya (surat keterangan sehat),” tambahnya. (sur)