Berita Bekasi Nomor Satu

Kuota Santri Ponpes Kota Bekasi Terisi 75 Persen

ILUSTRASI: Sejumlah santri Pondok Pesantren Al-Hidayah Nurul Ummah Bojongsari membaca Al-Qur'an. Tingkat keterisian kuota santri di rata-rata pondok pesantren (ponpes) Kota Bekasi pada PPDB tahun ajaran 2024/2025 mencapai sekitar 75 persen. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kuota santri di rata-rata pondok pesantren (ponpes) Kota Bekasi pada PPDB tahun ajaran 2024/2025 terisi mencapai sekitar 75 persen.

Menurut Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Bekasi, Ismail Anwar, PPDB di pesantren berbeda dengan sekolah formal.

“Biasanya, kalau di ponpes itu tidak tergantung penerimaan siswa baru seperti sekolah formal negeri, karena para orangtua memang sudah niat menyekolahkan anaknya ke ponpes,” ujar Ismail.

Adapun untuk jumlah santri pada setiap ponpes ditargetkan sudah bisa terpenuhi pada awal Juni 2024

“Memang diharapkan, kuota masing-masing ponpes bisa terpenuhi di awal Juni 2024,” kata Ismail.

Ia menjelaskan, masing-masing ponpes biasanya dapat menerima 100-150 santri atau 3-4 rombongan belajar (rombel), disesuaikan dengan fasilitas dan sarana prasarana di ponpes tersebut.

BACA JUGA: SMPN 40 Kota Bekasi Gelar Program Pesantren Kilat untuk Perkuat Karakter Siswa

“Biasanya, untuk jumlah santri itu disesuaikan dengan fasilitas dan sarana yang dimiliki ponpes,” terangnya.

Saat ini, kata Ismail, jumlah ponpes di Kota Bekasi ada 134 yang aktif tercatat di Kementerian Agama (Kemenag).

Ditambahkannya, setiap ponpes memiliki kualitas yang berbeda-beda, sehingga masyarakat bisa memilih sesuai dengan klasifikasinya masing-masing.

“Ponpes punya kualifikasi dan kualitasnya masing-masing, jadi masyarakat akan memilih sesuai dengan kriteria si anak,” beber Ismail.

Selanjutnya bagaimana masing-masing ponpes dapat menjaga kualitas dan meningkatkan mutunya, sehingga bisa dipercaya oleh masyarakat.

“Tentu pihak ponpes harus menjaga kualitas serta meningkatkan mutu, agar para orangtua percaya untuk memasukkan anaknya ke lingkungan ponpes,” imbuh Ismail. (dew)