RADARBEKASI.ID, BEKASI– Serat merupakan senyawa dari makanan nabati yang tidak dapat dicerna atau diserap oleh tubuh. Meski begitu, serat termasuk dalam jenis karbohidrat yang berfungsi untuk mengurangi kemungkinan sembelit dan mendorong produksi bakteri baik pada usus.
Menurut Pusat Informasi Pangan dan Gizi, USDA, wanita dalam kelompok usia 19 hingga 30 tahun membutuhkan setidaknya 25 gram serat setiap hari. Sedangkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, asupan serat pangan yang direkomendasikan dalam diet 2.000 kalori adalah 25 gram per hari untuk wanita dewasa dan 38 gram per hari untuk pria dewasa.
Selain serat pangan, ada juga yang namanya serat kasar. Perbedaan utama serat pangan dan serat kasar adalah serat pangan terdiri dari serat larut dan tidak larut dari makanan nabati yang mengandung pektin, gum, dan mucilage. Sedangkan, serat kasar adalah bagian dari serat tidak larut yang terdapat pada bagian dinding sel tumbuhan yang dapat dimakan. Sebagian besar terdiri dari selulosa, lignin, dan pentosan.
BACA JUGA:Manfaat Nanas Yang Pasti Disukai Wanita
Serat pangan juga dibedakan menjadi dua jenis, yaitu serat larut (soluble fiber) dan serat tidak larut (insoluble fiber). Kedua jenis ini memiliki fungsi yang berbeda, yaitu:
1. Serat Larut
Manfaat serat larut di dalam air adalah memperlambat pencernaan dan penyerapan makanan di dalam usus. Efeknya, gula darah lebih stabil dan kolesterol darah lebih terkendali.
Contoh makanan yang mengandung serat larut adalah inulin (banyak ditemukan pada tumbuh-tumbuhan seperti asparagus, bawang putih, dan lainnya), oatmeal, kacang tanah, kacang polong, biji chia, brokoli, wortel, apel, dan alpukat.
2. Serat Tidak Larut
Manfaat serat tidak larut adalah membantu memperlancar pergerakan usus sehingga mencegah sembelit. Contoh makanan yang mengandung serat tidak larut adalah gandum, roti gandum, beras cokelat, beras merah, timun, dan tomat.
BACA JUGA:Manfaat Kumis Kucing bagi Kesehatan, Turunkan Darah Tinggi Hingga Detoksifikasi
Adapun manfaar dari serat pangan antara lain mencegah sembelit dan wasir. Sebab, dengan mengonsumsi serat yang cukup, pergerakan usus menjadi lebih lancar sehingga proses pembuangan sisa makanan (buang air besar) jadi lebih teratur.
Mengonsumsi serat secara rutin juga efektif melindungi kesehatan jantung. Karena serat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Studi oleh Universitas Harvard menunjukkan, orang-orang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi banyak serat memiliki risiko 40 persen lebih rendah untuk mengalami penyakit jantung koroner dibandingkan orang yang makanannya rendah serat. (ce1)