Berita Bekasi Nomor Satu

Belum Naik, Harga Minyakita Sudah Rp16 Ribu

MURAH: Minyakita disukai masyarakat Kota Bekasi meski harus membeli lebih mahal dari harga yang ditetapkan.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah berencana menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET ) Minyakita dalam waktu dekat. Harga minyak goreng termurah di pasaran ini bakal naik menjadi Rp15.700 dari sebelumnya Rp14 ribu. Sementara sejak dua bulan terakhir, masyarakat Kota Bekasi justru harus menebus Minyakita dengan harga Rp16 ribu.

Salah satu pedagang di Pasar Baru Bekasi Timur, Fajri menyampaikan bahwa sebagian pelanggannya membeli minyak goreng kemasan merek Minyakita lantaran harganya lebih murah dibandingkan merek lain. Perbandingan harganya berkisar Rp3 ribu hingga Rp4 ribu.

Dari HET Rp14 ribu yang saat ini berlaku, harga Minyakita di pasaran paling mahal berada diangka Rp15 ribu. Setelah Hari Raya Idulfitri pada Maret lalu, harganya bergerak ke angka Rp16 ribu.

“Sekarang harga pasarannya Rp16 ribu, itu kalau kita ngeteng. Kalau pelanggan beli satu karton untuk dijual lagi kita kurangi harganya,” ungkapnya.

BACA JUGA: Harga Cabai Tak Lagi ‘Pedas’

Menjelang HET Minyakita naik, persediaan di tokonya relatif stabil. Selain Minyakita, nampak beberapa merk minyak goreng kemasan sederhana lainnya dengan harga yang sama dengan isi 850 mili liter.

“Persediaan sekarang tetap ada. Persediaan tergantung dari agen, karena saya ambil dari agen,” tambahnya.

Dewasa ini rencana kenaikan HET Minyakita memang tengah dibahas oleh pemerintah. Kementerian Perdagangan (Kemendag) sempat mengusulkan HET naik menjadi Rp15.500, sementara tim kajian menemukan HET yang sesuai diangka Rp16 ribu.

Selama rentang waktu hingga perubahan HET ini, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi melakukan pengawasan barang di lapangan. Pantauan hingga kemarin, tidak ditemukan kelangkaan Minyakita.

“Tidak ada pembatasan pembelian, keterseridaan barangnya cukup,” ungkap Analis Perdagangan pada Disperindag Kota Bekasi, Eko Wijatmiko.

BACA JUGA: Cek Harga Bapok via Simodalindag

Naiknya harga minyak goreng akan berimbas pada harga jual makanan olahan, salah satunya gorengan. Pedagang Gorengan di kawasan pasar baru, Saeful mengaku sudah tidak kaget dengan perubahan harga minyak goreng ini.

Jangankan Rp15.700 kata dia, Saeful pernah merasakan kenaikan harga minyak goreng hingga Rp19 sampai Rp20 ribu disertai dengan kelangkaan beberapa tahun silam.

“Memang pengaruh, jadi seandainya harga minyak naik, kita juga ikut naik. Kan nggak mungkin harga minyak naik, kita tetap,” ungkapnya.

Saat ini ia menjual gorengan Rp5 ribu untuk lima potong gorengan, sekarang berubah menjadi Rp5 ribu untuk empat potong gorengan. (sur)