Berita Bekasi Nomor Satu

Pemdes Sukadami Perjuangkan 105 Siswa Masuk SMP Negeri

FOTO BERSAMA: Perwakilan Pemdes Sukadami foto bersama dengan orangtua siswa di Kantor Sekretariat RW 09, Rabu (4/7) malam. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Desa (Pemdes) Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi bertekad memperjuangkan 105 siswa masuk SMP negeri.

Hal itu ditegaskan oleh Sekretaris Desa Sukadami, Abeng Arif, saat audiensi dengan ratusan orangtua yang mendatangi kantor Sekretariat RW 09 Desa Sukadami, Rabu (3/7) malam karena anak-anak mereka tidak diterima di SMP negeri wilayah Kecamatan Cikarang Selatan saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025.

Abeng berujar, pihaknya akan mengajukan penambahan rombongan belajar (rombel) agar 105 siswa bisa menempuh pendidikan di sekolah negeri wilayah Cikarang Selatan.

“Kami mencoba mendengarkan keluhan masyarakat yang anak tidak diterima sekolah negeri untuk tingkat SMP. Rencana kami akan ajukan untuk ada penambahan rombongan belajar (rombel),” kata Abeng.

BACA JUGA: Hasil PPDB Tahap Kedua SMA dan SMK Diumumkan 5 Juli 2024

Menurut Abeng, ada tiga sekolah SMP Negeri yang berpotensi untuk menampung para siswa ini agar mereka dapat diterima di sekolah negeri. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan pada generasi bangsa untuk mendapatkan hak pendidikan mereka dengan baik.

“Keinginan masyarakat untuk masuk negeri mengacu karena biaya pendidikan apabila di sekolah negeri gratis. Jangan sampai anak-anak ini tidak mendapatkan hak pendidikan yang berdampak putus sekolah karena biaya. Jadi hasil audiensi dengan pihak desa akan kami sampaikan kepada Dinas Pendidikan,” kata Abeng.

Rencananya, lanjut Abeng, tiga sekolah yang dimaksud yakni SMPN 1, SMPN 3, dan SMPN 5 Cikarang Selatan dengan penambahan rombongan belajar untuk menampung 105 siswa tersebut.

“Kami mencoba untuk memperjuangkan hak akan pendidikan bagi masyarakat Desa Sukadami. Penyampaian dengan Dinas Pendidikan baru sekadar informal, nantinya akan disampaikan secara formal,” jelasnya.

Sementara itu, orangtua murid, Hasan (39) berharap usahanya untuk mengadukan permasalahan ini kepada pemerintah desa bisa terakomodasi.

“Kami berkumpul untuk menyampaikan aspirasi kepada pihak desa agar anak-anak kami dapat diterima di sekolah negeri,” ujarnya.

Hasan menambahkan bahwa dengan keterbatasan biaya, banyak orang tua berharap agar anak-anak mereka dapat menerima pendidikan gratis di sekolah negeri.

BACA JUGA: DPRD Kota Bekasi Kawal Langsung PPDB

“Kalau diterima di negeri biaya pendidikan gratis, jadi kami yang keterbatasan biaya ini bisa terbantu karena kami juga tidak ingin anak kami putus sekolah karena masalah biaya,” ucapnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Heri Herlangga, menyampaikan pihaknya menerima pengajuan beberapa sekolah untuk menambah rombel.

“Ada yang mengajukan untuk menambah rombel karena masih banyak siswa yang belum dapat tempat di sekolah negeri,” ucapnya.

Heri menekankan penambahan rombel perlu melalui pengkajian yang matang. Hal-hal yang sedang dipertimbangkan antara lain ketersediaan ruang kelas, kebutuhan guru pengajar, dan penyesuaian jadwal jam belajar.

“Kami akan melakukan pengkajian terlebih dahulu. Kami tidak ingin menambah rombel tanpa memastikan ketersediaan fasilitas dan tenaga kerja. Saat ini sedang dilakukan pembahasan dan pengkajian untuk menambah rombel di beberapa sekolah negeri,” tambahnya. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin