Berita Bekasi Nomor Satu

Mahasiswa Desak Pj Wali Kota Bekasi Mundur

PROTES: Mahasiswa membentangkan spanduk di pintu utama Plaza Pemkot Bekasi. FOTO: SURYA BAGUS/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Aksi demonstrasi massa kian sering berlangsung di depan Plaza Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, akhir-akhir ini. Seperti yang berlangsung Rabu (10/7),  puluhan massa gabungan mahasiswa nyaris bentrokan dengan petugas keamanan saat menyuarakan tuntutan evaluasi kinerja seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).

Pantauan Radar Bekasi di lokasi, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memblokade akses utama keluar masuk Pemkot Bekasi selama hampir tiga jam.

Massa yang tidak berhasil bertemu dengan Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad, sempat merangsek masuk ke halaman Plaza Pemkot Bekasi. Aksi saling dorong antara mahasiswa dan petugas kepolisian serta anggota Satpol PP pun tak terelakan.

Dalam tuntutannya, massa meminta agar Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad mengevaluasi OPD guna menyelesaikan semua persoalan yang terjadi di Kota Bekasi.

Berikutnya, massa juga meminta agar Pj Wali Kota Bekasi mundur jika tidak mampu menjalankan tugas dan fungsinya.

BACA JUGA: PA Bekasi: 1.528 Istri Gugat Cerai Suami, Judi Online Salah Satu Pemicu

“Berdasarkan dari kajian kami ada 12 OPD yang bermasalah, baik OPD ataupun pelaksananya,” kata salah satu pengurus PMII Kota Bekasi, Nanda Ginanjar.

Berbagai persoalan dipaparkan oleh massa dalam orasinya, mulai dari kemiskinan, tingginya angka pengangguran, akses disabilitas di dunia kerja, hingga revitalisasi Pasar Kranji.

“Ini adalah hal yang urgensi untuk bisa sesegera mungkin kami sampaikan agar segala permasalahan yang ada di Kota Bekasi bisa cepat diselesaikan,” tambahnya.

Sementara itu Koordinator Lapangan (Korlap), Wawan Bahri menyampaikan bahwa pihaknya merangsek masuk ke halaman Plaza Pemkot Bekasi untuk menyampaikan aspirasi tersebut kepada Pj Wali Kota Bekasi. Menurutnya, Pj Wali Kota Bekasi sebagai pimpinan tertinggi di lingkungan Pemkot Bekasi harus bertanggungjawab dengan mengevaluasi 12 OPD yang dinilai bermasalah.

Wawan menyampaikan bahwa pihaknya akan kembali bergerak hingga Pemkot Bekasi melakukan evaluasi dan menyelesaikan semua persoalan tersebut.

“Kita tidak berhenti di sini, tapi pergerakan kita akan tetap berlanjut,” tambahnya.

BACA JUGA: Tahap Akhir Pembangunan GOR Terpadu Kota Bekasi Digeber

Beberapa persoalan di Kota Bekasi belakangan menjadi sorotan mahasiswa, dimulai dari belum dibayarkannya gaji Pekerja Harian Lepas (PHL) Kali Asem. Terbaru, aksi unjuk rasa menyoroti proyek revitalisasi Pasar Kranji Baru yang mangkrak empat tahun belakangan.

Terkait dengan PHL Kali Asem, Pemkot Bekasi dikabarkan telah membayar gaji PHL menjelang akhir pekan kemarin. Informasi ini dibenarkan oleh Sekretaris DLH Kota Bekasi, Kiswatimingsih.

“Alhamdulillah gaji PHL sudah keluar Jumat kemarin,” katanya.

Sementara terkait dengan nasib revitalisasi pasar Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad menyampaikan bahwa Pemkot Bekasi akan mencari jalan terbaik bagi semua pihak. Sejumlah hal strategis telah disepakati dalam pertemuan yang digelar beberapa waktu lalu.

“Tentunya menyepakati beberapa hal yang cukup strategis. Tetapi belakangan dari pihak pengusaha itu karena ini sudah masuk ranah pengadilan informasinya seperti itu, nanti kita pelajari dalam konteks ranah peradilan itu seperti apa,” ungkapnya.

Gani meyakinkan bahwa Pemkot Bekasi berkomitmen mencari jalan keluar terbaik, ia juga meyakinkan Pemkot Bekasi dalam hal ini berdiri bersama-sama dengan pengusaha dalam hal ini para vendor serta para pedagang. Sejumlah langkah akan dilakukan untuk memediasi semua pihak, pemerintah dalam hal ini disebut akan memposisikan diri sesuai kewenangannya.

“Karena tadi, kita ingin pertumbuhan ekonomi disitu tidak terganggu,” tambahnya. (sur)