RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat menargetkan Kota dan Kabupaten Bekasi sebagai salah satu lumbung suara pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Perolehan suara di dua daerah yang berbatasan langsung dengan Jakarta ini bakal menjadi kunci keberhasilan partai yang identik dengan warna oranye ini di Pilgub Jawa Barat (Jabar). Pasalnya, raihan suara PKS di Kabupaten dan Kota Bekasi cukup signifikan. Seperti di Kota Bekasi, PKS sebagai pemenang di Pileg 2024, dengan raihan 11 kursi. Sedangkan di Kabupaten Bekasi, PKS berada di posisi pimpinan DPRD dengan raihan 7 kursi, meskipun tak menjadi juara. Tak hanya itu, Bekasi juga merupakan daerah tempat tinggal dan arena tarung Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, sebagai anggota DPR RI.
“Ya, kedua daerah ini, satunya sebagai pemenang (Kota Bekasi), kemudian Kabupaten Bekasi jumlah penduduknya besar, artinya sumber suara kita cukup besar. Presiden PKS juga dari Bekasi,” ujar Ketua Satgas Pemenangan Pilgub dan Pilkada se Jawa Barat, Iwan Suryawan, kepada Radar Bekasi, Rabu (10/7).
“Kalau bahasa sundanya mah Kojo (Jagoan). Jadi jagoan kita untuk mendulang suara buat Gubernurnya. Makanya disini (Bekasi) harus betul-betul pilihannya benar untuk menang. Sehingga ini akan mendongkrak suara di Gubernur nanti. Bismillah, targetnya menang. Pokoknya jangan takut kelebihan suara,” sambung politisi yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat ini.
Saat ini, nama Ketua DPW PKS, Haru Suandharu, sudah mulai dimunculkan sebagai sosok yang bakal didukung pada Pilgub 2024. Hal itu terlihat dengan postingan serentak pengurus PKS yang memasang foto Haru Suandharu, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Pada kesempatan ini, Iwan menyampaikan, kondisi yang terjadi di Provinsi Jawa Barat, tidak ada satu partai pun yang bisa mengusung calon sendiri tanpa koalisi, karena raihan kursi tak mencukupi.
Dia memaparkan, raihan kursi DPRD Provinsi pada Pileg 2024 masing-masing partai yakni, Partai Gerindra 20, PKS 19, Golkar 19, PDIP 17, PKB 15, NasDem 8, dan seterusnya. Oleh karena itu, semua partai harus menjalin koalisi saat melakoni pertarungan di Pilgub mendatang.
“Itu tidak ada satu partai yang bisa melenggang langsung. Artinya, potensi untuk semua dicalonkan sangat memungkinkan untuk kemudian berkoalisi. Tentu ini juga menjadi peluang bagi kami memunculkan kader PKS untuk dicalonkan jadi Gubernur,” ucapnya.
Dengan kondisi seperti sekarang, Iwan menilai, akan memecah hegemoni yang ada terkait dengan popularitas dan elektabilitas calon tertentu yang lebih dominan. Sehingga semua kandidat mempunyai peluang yang sama untuk memenangkan pertarungan. Berbekal 19 kursi, partainya bertekad mengusung kader internal di Pilgub Jabar.
“Saya rasa semua peluang punya, makanya Pak Haru sementara ini kita ajukan ke DPTP untuk diajukan sebagai calon. Nah DPTP nanti akan memutuskan siapa, kita tinggal nunggu itu. Tapi sambil berjalannya waktu kita maksimalkan dulu sosialisasinya. Intinya mesin sudah siap, itu untuk memanaskan mesin,” tuturnya.
Menanggapi itu, Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustafa menuturkan, kondisi pertarungan Pilgub dan Pilbup yang bersamaan, pastinya akan beririsan. Menurutnya, apabila koalisi di tingkat provinsi beririsan dengan kabupaten akan memberikan efek elektoral sangat besar. Seperti di Kabupaten Bekasi, PKS sudah merajut koalisi dengan PDI Perjuangan, misalnya ini terjadi juga di tingkat provinsi, akan lebih menguntungkan.
Namun apabila rajutan koalisinya berbeda, pria yang terpilih sebagai Anggota DPRD Kabupaten Bekasi ini menegaskan, tidak ada masalah bagi partai yang dipimpinnya. Sebab PKS sudah terbiasa, karena perbedaan diakuinya indah. Melalui Tim Satgas, kata Budi, partainya sedang merancang strategi jika koalisi di tingkat provinsi dan kabupaten sama, termasuk jika berbeda arah koalisi.
“Mau tidak mau kita lihat koalisinya dengan siapa. Kalau suara PKS yang di provinsi hasil Pileg kemarin, lumayan besar di angka 238 ribu. Nanti dengan siapa kita gabungnya, baru kelihatan gambaran suaranya berapa yang akan kita dapatkan,” ucapnya.
“Biasanya kalau yang kita lihat, perolehan suara kita bisa jadi dua sampai tiga kali lipat. Kalau DPT Kabupaten Bekasi 2,3 juta. Target kita 40 sampai 50 persen. Insya Allah kita disini (Kabupaten Bekasi) semua struktur, kader, siap memenangkan kang Haru,” sambung pria yang khas dengan kacamata putihnya ini.
Sementara itu, Sekretaris DPD PKS Kota Bekasi, Daradjat Kardono menyampaikan, sebagai salah satu daerah pemenang di Pileg 2014 kemarin, dan saat ini mempunyai Ketua DPRD, Kota Bekasi memang diharapkan punya kemampuan mengkonsolidasikan lebih baik lagi untuk memenangkan pertarungan di Pilkada mendatang, baik di Pilwakot maupun Pilgub. Hal itu juga ditekankan bagi pengurus PKS di beberapa daerah yang punya pimpinan.
“Beberapa daerah yang punya pimpinan, apakah itu kepala daerah maupun ketua DPRD, ini dianggap harus memiliki kemampuan yang lebih besar. Bisa memobilisasi suara lebih baik. Kita cukup padat penduduknya dan raihan suara PKS juga cukup besar. Kita juga mempunyai Ketua DPRD, mestinya punya kemampuan untuk itu (memobilisasi suara),” katanya. (pra)