Berita Bekasi Nomor Satu

Lelang Revitalisasi Pasar Baru Cikarang Masih Sepi Peminat, Disdag Evaluasi Nilai Investasi Rp200 Miliaran

ILUSTRASI: Kondisi bangunan Pasar Cikarang di Jalan RE Martadinata Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, belum lama ini. Minat investasi dalam proyek revitalisasi Pasar Baru Cikarang rendah. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Minat investasi dalam proyek revitalisasi Pasar Baru Cikarang rendah. Terbukti dari hasil tahap kedua lelang yang masih sepi peminat.

Sejak dibuka lelang mulai 5 sampai 15 Juli 2024, Panitia Pemilihan Mitra Pemanfaatan Barang Milik Daerah Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi hanya menerima satu pendaftar.

Rendahnya minat investor untuk berinvestasi dalam proyek revitalisasi Pasar Baru Cikarang di Jalan RE Martadinata Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, salah satunya disebabkan oleh nilai investasi yang dianggap terlalu tinggi.

Dalam pengumuman lelang, disebutkan bahwa perkiraan nilai investasi mencapai Rp275.222.433.275 dengan bentuk kerja sama bangun guna serah (BGS) selama 20 tahun.

“Saat ini, peminatnya hanya satu. Kami akan mengevaluasi kembali nilai investasi yang mencapai sekitar Rp200 miliaran, yang dinilai terlalu tinggi,” ucap Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo, kepada Radar Bekasi, Selasa (16/7).

BACA JUGA: Pedagang Pasar Baru Cikarang Minta Dilibatkan Dalam Revitalisasi

Pihaknya akan melakukan evaluasi dan membuka kembali lelang terbuka setelah hasil evaluasi mengenai nilai investasi dan spesifikasi yang menjadi tanggung jawab pihak swasta sebagai mitra kerja sama.

“Kami akan melaporkan sepinya peminat kepada atasan dan melakukan evaluasi. Setelah itu, kami akan membuka lelang kembali,” katanya.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mesti memberikan penawaran menarik untuk menjaring minat investor dalam proyek revitalitasi Pasar Baru Cikarang.

Ekonom dan Dosen Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mulia Pratama, Nur Imam Syaifullah, mengungkapkan penawaran yang menarik sangat penting agar investor mau berinvestasi.

BACA JUGA: Pemkab Bekasi Disomasi PT Sanjaya Terkait Lelang Pasar Baru Cikarang

“Penawarannya harus menarik, supaya ada keinginan investor untuk menanamkan sahamnya,” ucapnya.
Menurutnya, konsep pembangunan pasar yang ditawarkan kepada investor harus mampu mendatangkan banyak pengunjung. Misalnya dengan menciptakan pasar yang bersih dan dilengkapi dengan sarana hiburan.

Dikatakannya, saat ini masyarakat yang datang ke pasar untuk berbelanja juga butuh hiburan. “Saat ini orang (konsumen) pergi ke mal atau ke pasar itu tujuannya bukan lagi hanya untuk berbelanja, melainkan untuk mencari hiburan juga. Sehingga perlu diperhatikan untuk menarik masyarakat atau konsumen tetap datang ke pusat perbelanjaan,” ucapnya.

Menurutnya, investor saat ingin berinvestasi biasanya mempertimbangkan potensi keuntungan terlebih dahulu. Ia menyebut, sepinya peminat dalam lelang Pasar Baru Cikarang kemungkinan disebabkan oleh keraguan dari para investor.

Apalagi, kondisi perekonomian saat ini belum sepenuhnya pulih setelah pandemi Covid-19, yang menyebabkan daya beli masyarakat masih melemah. “Kondisi ekonomi kita saat ini belum pulih sekali setelah Covid-19 beberapa tahun belakangan, sehingga daya beli saat ini lemah yang tidak didukung upah yang naiknya tidak terlalu besar. Jadi sangat berdampak pada daya beli yang lemah,” ucapnya.
”Beberapa faktor lemahnya ekonomi dan berdampak pada investor harus berfikir dua kali untuk berinvestasi,” pungkasnya. (and)