RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pelaku usaha perikanan di Kabupaten Bekasi membutuhkan regulasi yang dapat menjamin keberlangsungan bisnis mereka ke depannya.
“Kami harapkan adanya regulasi yang dapat menjamin para petani ikan, sehingga pertumbuhan ekonomi di bidang perikanan dapat terjaga stabilitasnya,” ungkap pelaku usaha budidaya ikan lele di Kecamatan Karangbahagia, Nacun (28), Senin (29/7).
Menurutnya, selama ini dukungan pemerintah berupa sarana dan prasarana. Ia berujar, usaha budidaya ikan dijalaninya diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pola pikir masyarakat.
BACA JUGA: Dinkes Kabupaten Bekasi Catat Cakupan Imunisasi Polio 60,7 Persen
“Kami ingin menunjukkan bahwa menghasilkan uang tidak hanya bisa dilakukan melalui pekerjaan di pabrik atau dunia industri, tetapi juga melalui sektor budidaya yang juga berpotensi mendulang profit,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Budidaya Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi, Toni Nadiem, menyampaikan dukungan telah diberikan kepada pelaku usaha budidaya ikan.
“Kami mendukung dari segi sarana dan prasarana, ilmu pengetahuan, dan bantuan benih untuk para pemula. Instansi terkait juga siap memberikan pembelajaran bagi yang ingin berbudidaya,” ucap Toni.
Menurut Toni, tren ikan yang banyak dibudidayakan oleh petani ikan di Kabupaten Bekasi adalah ikan patin. “Di Cikarang Timur, petani ikan patin dapat mendistribusikan hingga 10 ton per hari ke Jakarta,” jelasnya.
BACA JUGA: Pengadilan Hubungan Industrial di Kabupaten Bekasi Sangat Diperlukan
Saat ini terdapat 160 binaan budidaya ikan di Kabupaten Bekasi, namun penghasilan ikan masih belum mencukupi kebutuhan konsumsi ikan di wilayah tersebut.
“Untuk ikan patin, pusat pembudidayaannya ada di Cikarang Timur, sementara untuk ikan lele terdapat di Setu, Serang Baru, Cikarang Selatan, Tambun Utara, dan Cibitung. Kami masih perlu melakukan evaluasi agar hasil budidaya bisa lebih maksimal,” tandas Toni. (and)
