Berita Bekasi Nomor Satu

Inflasi Kota Bekasi Tertinggi di Jawa Barat, Ini Penyebabnya

BELAJAR: Guru memberikan materi pembelajaran di hari pertama masuk Sekolah di SMP N 9 Kota Bekasi, beberapa waktu lalu. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Angka inflasi Kota Bekasi secara year on year (yoy) pada Juli 2024 yang mencapai sebesar 2,75 persen menjadi  tertinggi di Provinsi Jawa Barat.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat mencatat inflasi tahunan pada Juli disebabkan beberapa kelompok pengeluaran. Kenaikan tertinggi  harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau kemudian disusul kelompok rekreasi, olahraga dan budaya.

Salah satunya yang perlu diwaspadai adalah pasokan dan kenaikan harga produk holtikultura dampak dari musim panas.

BACA JUGA: Piutang PBB Kota Bekasi Capai Rp1 Triliun

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad menyampaikan bahwa tingkat inflasi Kota Bekasi masih terkendali. Meskipun diantara 27 kabupaten dan kota yang tertinggi.

Hal ini terjadi lantaran Kota Bekasi bengkak bergantung pada daerah lain, terutama dalam hal bahan pangan.

“Karena situasi dan kondisi yang ada di kota Bekasi ini, kita bukan daerah produsen. Kita bergantung kepada pasokan daerah-daerah lain,” ungkapnya.

Untuk itu, sinergi antar daerah mutlak diperlukan agar pasokan komoditas daerah konsumen seperti Kota Bekasi tidak terganggu.

Sebelumnya itu BPS Kota Bekasi mencatat tingkat inflasi month to month (m-to-m) pada  Juli tercatat sebesar 0,04 persen, dan year to date (y-to-d) sebesar 1,57 persen.

Beberapa peristiwa yang mempengaruhi harga komoditas pada  Juli diantaranya curah hujan rendah, tahun ajaran baru, kembali normalnya produksi bawang merah, serta penurunan luas panen padi usai puncaknya di  April dan Mei.

BACA JUGA: Realisasi PAD Kota Bekasi 53 Persen dari Target Rp3,2 Triliun

“Curah hujan rendah di sebagian wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara berlanjut hingga dasarian dua  Juli tahun 2024. Curah hujan rendah berdampak ke produksi holtikultura seperti cabai dan bawang,” ungkap Kepala BPS Kota Bekasi, Ari Setiadi Gunawan dalam keterangan resmi.

Lima komoditas penyumbang utama andil inflasi di Juli adalah beras 0,11 persen, uang Sekolah Menengah Atas (SMA) 0,06 persen, cabai rawit 0,05 persen, uang Sekolah Dasar (SD) 0,02 persen, dan emas 0,02 persen.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi tim pengendali inflasi daerah di Kota Bekasi agar mencapai target sesuai yang diinginkan,” tambahnya. (sur)