RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kota Bekasi harus segera membentuk identitasnya menjadi branding kota di masa depan. Terlebih saat pusat pemerintahan Republik Indonesia (RI) pindah, transformasi Jakarta menjadi kota global akan mempengaruhi daerah sekitarnya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Chairoman Joewono Putro menyampaikan bahwa catatan statistik mendukung Bekasi menjadi kota jasa dan perdagangan. Kontribusi industri pengolahan atau manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) secara nasional terus menurun, begitu juga kontribusinya terhadap PDRB Bekasi.
“Termasuk Kota Bekasi, kontribusi industri pengolahan itu semakin kecil, paling besar adalah jasa,” katanya.
Kota Bekasi saat ini tengah membahas Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD), merumuskan tujuan pembangunan kota 2025-2045 di semua sektor, termasuk sektor ekonomi.
“Dalam PDRB kelihatan memang kita mengarahnya itu pada sektor jasa dan perdagangan,” ucapnya.
Untuk itu dibutuhkan perencanaan secara komprehensif guna memperkuat City Branding, sekaligus menjadi kekuatan ekonomi Kota Bekasi.
Sektor informal seperti UMKM penting menjadi pendukung perekonomian. Sisi lain, Sumber Daya Manusia (SDM) harus dipersiapkan secara matang guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor formal.
“Sektor informal itu satu sisi tetap menjadi Backup ya, industri (sektor formal) yang menjadi penopang utama sebuah negara,” tambahnya. (adv)
