RADARBEKASI.ID, BEKASI – Usai gempa 7,1 magnitudo mengguncang Jepang pada Kamis (8/8/2024) pukul 16.43 waktu setempat, begini kondisinya.
Gempat dahsyat tersebut terjadi di lepas pantai Kyushu, Jepang selatan, dekat kota Nichinan.
Dikutip Jawapos.com dari laman Mail Online, Jumat (9/8/2024), Badan Meteorologi Jepang mengatakan, kapal selam yang berada di Palung Nankai tempat bertemunya lempeng tektonik Eurasia dan lempeng tektonik Filipina, telah ditemukan peluang terjadinya gempa bumi besar di wilayah tersebut. Gempa di wilayah itu biasanya terjadi setiap 100 hingga 150 tahun.
BACA JUGA: Gempa 7,1 M Guncang Jepang, Siaga Tinggi Ancaman Tsunami 30 Meter
Secara historis, gempa yang berpusat di Palung Nankai pernah terjadi 78 tahun lalu tepatnya di bulan Desember 1946. Gempa tersebut berkekuatan 8,1 magnitudo dan menewaskan 1.300 orang.
Pulau Kyushu juga menjadi salah satu daerah yang merasakan guncangan gempa. “Pertama kali dalam hidupku merasakan guncangan seperti ini. Biasanya saya hampir tidak merasakannya saat berada di luar atau dalam mobil, namun kali ini getarannya begitu hebat sehingga saat saya berdiri ada sensasi bergetar,” ucap seorang penduduk pulau tersebut.
Sebuah rekaman dari lembaga penyiaran NHK juga menunjukkan guncangan yang terjadi saat gempa. Dalam rekaman tersebut terlihat lampu lalu lintas bergetar dan dekorasi dinding berayun-berayun di jalanan kota Miyazaki, pantai tenggara Kyushu.
Seorang pejabat setempat juga ikut memberikan tanggapannya tentang gempa yang terjadi. “Permukaan laut berguncang. Saya merasakan guncangan hebat saat gempa berlangsung antara 30 detik hingga satu menit.”
BACA JUGA: Korut Tuduh AS, Jepang dan Korsel Bikin NATO Asia
Ada kekhawatiran tentang kondisi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang berada di Jepang akibat gempa. Menurut laporan dari NHK tidak ada kelainan yang terdeteksi pada hal tersebut.
Otoritas Regulasi Nuklir juga telah memastikan 12 reaktor nuklir tetap aman. Itu juga termasuk dengan tiga reaktor nuklir yang beroperasi di wilayah Kyushu dan Shikoku.
Pertemuan darurat juga telah dilakukan oleh para ahli seismolog. Mereka dikabarkan sedang menganalisis dampak gempa terhadap Palung Nankai yang merupakan sumber gempa bumi dahsyat di masa lalu.
BACA JUGA: Imbas Gempa Jepang Magnitudo 7,6, Korea Selatan Tsunami Nyaris 1 Meter
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi juga mengatakan bahwa para pejabat sedang menilai kemungkinan adanya korban luka dan kerusakan serius. Dirinya juga menghimbau masyarakat Jepang untuk menjauh dari garis pantai.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida juga mengingatkan warganya melalui sebuah tweet di X pribadinya untuk terus waspada terhadap guncangan kuat dan segera bertindak untuk melindungi diri. (rbs/jpc)