Berita Bekasi Nomor Satu

Tawuran Dua Kelompok Pemuda di Kedungwaringin, Satu Orang Tewas

KORBAN: Masri menunjukkan foto korban semasa hidup di Desa Karangharum Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi, Senin (12/8). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tawuran antara kelompok pemuda dari Desa Karangharum dan Desa Mekarjaya mengakibatkan korban jiwa. Muhammad Rohman (23) dari Desa Karangharum tewas setelah mengalami luka sabetan senjata tajam.

Insiden tersebut terjadi di Jalan Kampung Babakan Jaya Desa Mekarjaya Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi, Minggu (11/8) dini hari. Kasus ini tengah ditangani oleh Polsek Kedungwaringin.

Seorang saksi mata, Listiawati, mengatakan bahwa tawuran sudah terjadi dua kali di depan rumahnya dalam dua bulan terakhir. Insiden yang menewaskan satu orang itu terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Suara teriakan saling bersahut dari kelompok pemuda membuat warga sekitar ketakutan.

“Waktu kejadian saya cuma ngeliatin dari jendela kedengeran suaranya pada teriak-teriak. Kejadian itu jam 02.00 WIB sampai sekitar jam 03.00 WIB. Udah dua kali tawuran di sini,” tutur Listiawati di lokasi kejadian, Senin (12/8).

BACA JUGA: Korban Pembunuhan Temannya di Tambun Utara Sempat Kirim Pesan Diancam

Listiawati mengungkapkan bahwa ia melihat para pemuda yang terlibat tawuran menggunakan senjata tajam. Dari jendelanya, Wati melihat korban sudah tergeletak sekitar 50 meter dari rumahnya.
“Gak tau ditebasnya di mana, pas sampai sini udah geletak aja terus dibawa sama temannya,” tambahnya.

Terpisah, saudara korban, Masri (58), mengungkapkan bahwa ia mengetahui kejadian tersebut ketika pemilik usaha isi ulang air galon tempat Rohman bekerja datang ke rumahnya. Saat itu, ia diberitahu Rohman telah berada di Rumah Sakit As Shofwan. Karena keterbatasan biaya, Masri dan keluarga langsung membawa Rohman ke RSUD Karawang.

“Ternyata benar terjadi sampai meninggal. Waktu di rumah sakit udah meninggal. Lukanya di dada sampai nembus ke punggung belakang. Selain itu ada lecet di tangan,” terangnya.

Menurutnya, Rohman sehari-hari bekerja di tempat pengisian ulang air galon dari pagi hingga sore. Malam hari, ia sering bermain dengan teman-temannya yang terkadang menjemputnya menggunakan sepeda motor. Keluarganya tidak mengetahui aktivitas malamnya karena sudah terbiasa.

“Dia kerja sama bosnya dagang air isi ulang galon. Sehari-hari pagi sampe sore ya kerja nganter jualan galon isi ulang setahu saya. Tiap hari adanya di isi ulang galon tempat kerjanya,” tambah Masri.

Rohman hidup bersama neneknya dan menjadi tulang punggung keluarga. Rohman telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bulak Jati pada Minggu siang (11/8). Keluarga berharap pihak kepolisian dapat menangkap para pelaku dan menghukum mereka sesuai hukum yang berlaku.

BACA JUGA: Gara-gara Tersinggung, Pemuda Tewas Dibacok Temannya saat Bersama-sama Hendak Mencuri di Tambun Utara

“Korban sehari-hari hidup sama neneknya berdua aja. Memang tulang punggungnya dia. Kalau bisa mah tolong bantu dari manapun sesuai dengan kesalahan pelaku sesuai hukum yang berlaku. Bukannya kita gak bisa balas dendam, sekarang udah bukan zamannya lagi. Biar polisi yang bekerja gimana kebenarannya sampai tuntas,” tandasnya.

Kepada wartawan, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan adanya korban jiwa dalam tawuran di Jalan Kampung Babakan Jaya.

Kejadian tersebut bermula dari tawuran antara geng Story Swamp dari Desa Karangharum dan geng Sewot dari Desa Mekarjaya. Warga yang ingin menghentikan tawuran hanya bisa menonton karena takut.

“Saksi mendengar ada yang terkena bacok dan melihat pelaku tawuran membubarkan diri setelah korban terluka,” kata Ade Ary.

“Melihat korban tergeletak, saksi bersama warga lainnya memberanikan diri untuk menolong dan membawa korban ke Rumah Sakit Djajakusumah,” tambahnya.

Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong sebelum mendapatkan perawatan. Rohman dinyatakan meninggal dunia dengan luka di bagian dada sebelah kanan. Kasus ini ditangani oleh Polsek Kedungwaringin. Ade mengimbau kepada remaja dan pemuda untuk tidak berkumpul hingga larut malam. (ris/oke)