RADARBEKASI.ID, BEKASI – Saat kamu merasa cemas, sedih, atau marah, keinginan untuk makan berlebihan mungkin muncul. Ini disebut sebagai stress eating, di mana kamu makan bukan karena lapar, tetapi untuk mengatasi perasaan yang kamu alami.
Beberapa orang menggunakan makanan sebagai cara meredakan stress, karena tubuh secara alami memproduksi hormon kortisol, yang dapat meningkatkan nafsu makan.
Namun, kebiasaan makan saat stres ini bisa menyebabkan berat badan tidak terkendali jika tidak dihentikan. Bahkan, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terkena diabetes, hipertensi, dan obesitas.
BACA JUGA: Penyuka Petai Harus Hati-hati, Ini Bahaya Makan Petai Berlebihan
Dilansir dari JawaPos.com dari Web MD pada, Senin (19/8/2024), mengelola kebiasaan makan berlebihan akibat stres bisa menjadi langkah penting untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan baru.
1. Catat Pola Makan
Mencatat apa yang kamu konsumsi merupakan langkah lain untuk mengatasi makan berlebihan saat stres.
Cobalah membuat jurnal di mana kamu mencatat jadwal dan porsi makanan yang kamu konsumsi setiap hari. Dengan menuliskan perasaan dan pengalaman kamu, Sehingga kamu dapat lebih memahami perilaku makan saat stres.
BACA JUGA: Jangan Takut Bisulan, Ini Manfaat Makan Telur Setiap Hari
Ini juga dapat membantu kamu mengidentifikasi faktor-faktor yang memicu kebiasaan tersebut.
2. Menemukan Penyebab
Stress eating adalah salah satu metode paling efektif untuk mengatasi kebiasaan ini. Biasanya, kondisi ini dipicu oleh rasa bosan atau kelelahan. Berusaha memahami dan menghindari faktor-faktor yang mendorong makan berlebihan dapat membantu kamu mengelola stres dengan lebih baik dan mencegah kebiasaan ini kembali terjadi.
3. Relaksasi
Jika kamu merasa dorongan untuk makan berlebihan, cobalah untuk menggunakan teknik relaksasi.
BACA JUGA: 7 Bahaya Terlalu Banyak Makan Mie Instan, Anak Kosan Wajib Tau!
Metode ini dapat membantu mengurangi keinginan makan yang berlebihan. Salah satu cara sederhana untuk meredakan ketegangan dan mengatur emosi adalah dengan melakukan latihan pernapasan secara rutin.
4. Olahraga
Berolahraga memicu pelepasan hormon endorfin, yang dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan perasaan bahagia.
Rutin berolahraga dapat membantu kamu mengelola emosi dengan cara yang lebih positif. Jika kamu tidak ingin terlibat dalam latihan fisik yang intens, pertimbangkan untuk berjalan kaki atau melakukan yoga.
Kedua aktivitas ini adalah bentuk olahraga ringan yang tidak terlalu menguras tenaga. (cr1/rbs)