Berita Bekasi Nomor Satu

Suarakan Kekecewaan, Wanda Hamidah Putuskan Hengkang dari Golkar

Politikus Wanda Hamidah. Foto: Firda Junita/JPNN.com

RADARBEKASI.ID,JAKARTA-Politikus Wanda Hamidah mengumumkan dirinya keluar dari keanggotaan Partai Golkar. Aktivis 1998 itu mengaku keputusannya merupakan kulminasi kekecewaan sejak dia bergabung dengan partai berlambang Pohon Beringin itu dua tahun lalu.

Wanda menjelaskan ada rangkaian peristiwa politik yang berseberangan dengan prinsip dan nuraninya hingga akhirnya pada hari ini dia pun melayangkan surat pengunduran diri sebagai kader Golkar.

“Per hari ini sudah dilayangkan dalam bentuk surat ke DPP,” kata Wanda dilansir dari JPNN, Kamis (22/8).

BACA JUGA:Airlangga Memutuskan Mundur, Pengamat Sebut Ada Benturan Kekuatan di Internal Golkar

Dalam unggahan di media sosial pribadinya @wanda_hamidah, Wanda dalam Bahasa Inggris menyebut: “Saya keluar dari Golkar. Saya tidak ingin berada di sisi yang salah dalam sejarah. Saya terlalu mencintai negara ini. Indonesia tidak untuk dijual. Panjang umur perlawanan”.

Terkait unggahan itu, Wanda menjelaskan ada rangkaian peristiwa politik yang membuat dirinya kecewa terhadap Golkar dan partai politik di Indonesia. Rangkaian peristiwa itu mencakup peran partai politik yang meluluskan beberapa undang-undang kontroversial, yang menurut dia tidak berpihak kepada rakyat dan pemerintahan yang bersih, di antaranya Undang-undang KPK dan Undang-undang Cipta Kerja.

Kemudian, peristiwa politik lainnya yang membuat Wanda kecewa ialah saat kontestasi Pilpres 2024, yang menurut dia juga prosesnya menggunakan cara-cara kurang patut. Kemudian, selama tahapan pilkada, Wanda menilai betapa rentannya partai-partai dikooptasi kepentingan elite tertentu.

BACA JUGA:Airlangga Hartarto Akui Mundur dari Ketum Partai Golkar, Begini Pertimbangannya

“Tidak ada kepedulian lagi dengan rakyat sehingga membuat partai politik pun tidak peduli dengan rakyat,” kata dia.

Oleh karena itu, dia menyimpulkan situasi politik saat ini tidak sehat dan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip dan semangat Reformasi 1998 yang dia lakoni.

“Saya pun memantapkan diri. Saya melihat perkembangan dua tahun terakhir, dan saya memutuskan untuk tidak menjadi bagian dari partai politik yang mendukung oligarki dan mengembalikan Indonesia persis ke masa Orde Baru,” kata dia.

BACA JUGA:DPR RI Mendadak Bahas RUU Pilkada Serentak, PDIP Curiga Anulir Putusan MK

Dia pun meyakini keputusannya keluar Golkar tepat, karena dia ingin berpihak pada kebenaran. “Saya ingin berpihak pada kebenaran dan peristiwa ini dicatat dalam sejarah,” sambungnya.

Terkait langkah politik dia selanjutnya, Wanda menyebut dia kemungkinan tak akan bergabung dengan partai politik lain dalam waktu dekat. “Partai politik hari ini hanya sebatas representasi kekuasaan,” tuturnya. (ce1)