RADARBEKASI.ID,YOGYAKARTA-Wilayah Jogjakarta digoyang gempa pada Senin (26/8) malam. Menurut informasi di akun media sosial Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpusat sekitar 95 km di barat daya Gunungkidul, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) yang terjadi Senin, (26/8) pukul 19.57 WIB.
“Info Gempa Mag:5.8, 26-Agu-24 19:57:42 WIB, Lok:8.78 LS,110.27 BT (95 km Barat Daya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedalaman:30 Km,” tulis BMKG dalam keterangan resminya di Instagram.
Meskipun gempa ini cukup kuat, BMKG memastikan tidak ada potensi tsunami. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang tetapi waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. BMKG juga menyarankan warga untuk berhati-hati dan terus mengikuti informasi dari sumber resmi, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan gempa.
BACA JUGA:BMKG Selasa 27 Agustus: Bekasi dan Sekitarnya Akan Berawan Sepanjang Hari
Terkait gempa tersebut, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan bahwa gempa Jogja terjadi di zona Megathrust. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antarlempeng (megathrust),” ujar Daryono melalui keterangannya.
Daryono melanjutkan, gempa berpusat di wilayah Samudera Hindia Selatan Gunungkidul. Episenter gempa terletak pada koordinat 8,85° LS dan 110,17° BT, atau tepatnya di laut pada jarak 107 km arah Barat Daya Gunungkidul pada kedalaman 42 km.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust),” lanjut Daryono.
BACA JUGA:BMKG: Indonesia Perlu Waspada Dampak Gempa Megathrust Nankai Jepang
Daryono juga menegaskan bahwa dari gempa ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 20.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua gempa susulan atau aftershock.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbau Daryono. (ce1)