RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Startup binaan Universitas Indonesia (UI) menantang 5 startup global di ajang Hult Prize Global Accelerator 2024.
Startup binaan UI, HerLens, melenggang ke Global Finals di United Kingdom dalam ajang Hult Prize Global Accelerator 2024.
HerLens merupakan startup binaan Direktorat Inovasi and Science Techno Park Universitas Indonesia (DITSP UI) dan Apple Developer Academy.
BACA JUGA: Silicon Startup
Sebelumnya, HerLens berpartisipasi di ajang Hult Prize Global Summit 2024 pada Juni lalu di Mumbai, India.
HerLens menjadi tim startup pertama Indonesia yang lolos ke babak final menantang lima perusahaan startup global lainnya.
“Kami mengirimkan dua delegasi, Andini Putri Pramudya dari lulusan unggulan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia dan Salsabila Zahra Chinanti yang juga lulusan unggulan dari Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia. Mereka berdua optimistis meraih gelar juara dan memenangkan USD 1 juta yang akan dialokasikan untuk pengembangan HerLens,” pernyataan tertulis tim HerLens yang diterima Radarbekasi.id, Selasa (3/9/2024).
BACA JUGA: Arus Modal Mampet, Startup Waspada Tantangan 2023 Ini
M. Naufal Nabiel, anggota HerLens, mengungkapkan, HerLens menawarkan produk pencegahan kanker serviks melalui Artificial Intelligence (AI) untuk mendeteksi kanker serviks dengan target akurasi yang tinggi.
“Aplikasi kami dirancang dapat diakses melalui sistem operasi iOS maupun Android, dengan memberikan hasil interpretasi tes IVA secara langsung. HerLens memberikan deteksi dini dengan target tingkat akurasi mencapai lebih dari 95%,” paparnya.
Aplikasi ini, imbuh dia, mudah diakses dan diimplementasikan di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk di daerah dengan sumber daya terbatas, tanpa memerlukan peralatan laboratorium yang mahal.
BACA JUGA: Sambut Baik Startup Digital jadi Matkul Wajib
“Jadi, HerLens tidak hanya meningkatkan kualitas skrining, tetapi juga memperluas jangkauan layanan kesehatan bagi perempuan di seluruh Indonesia, khususnya di daerah terpencil.” ujar Naufal.
Selain itu, sambung Naufal, selain mampu mendeteksi kanker serviks dengan target akurasi sebesar 95%. Harlens juga memberikan inovasi dalam perangkat aplikasi yang disediakan, terdapat fitur khusus untuk mengambil gambar tes IVA. Fitur ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap gambar yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam industri kesehatan.
“Alat kesehatan ini berupa perangkat yang terdiri dari kamera dan pencahayaan yang terhubung dengan aplikasi, juga memastikan data tetap aman dan terjaga. Metode implementasi HerLens sudah disesuaikan dengan standar pelaksanaan Dokumentasi IVA (DoIVA) dan Telekonsultasi Tes IVA (TeleDoIVA), sejalan dengan Strategi Nasional Eliminasi Kanker Serviks dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,” papar Naufal.
“Kanker serviks adalah penyakit paling mematikan kedua di Indonesia sekaligus jenis kanker paling umum kedua di kalangan perempuan,” ungkap Naufal, salah satu alasan HerLens memilih produk pencegahan kanker serviks dalam ajang kompetisi Hult Prize Global Accelerstor 2024
Keikutsertaan HerLens, cerita Naufal, berawal dari UI Incubate. Yaitu Program inkubasi bisnis dari Direktorat Inovasi and Science Techno Park (DISTP) UI di bawah bimbingan Dr. dr. Gatot Purwoto, SpOG, Subsp.Onk, MPH dari Departemen Onkologi dan Ginekologi RSCM-FKUI. Lewat program itulah diperkenalkan dengan perlombaan Hult Prize 2024.
“Awalnya kami lolos untuk menjadi delegasi di tingkat regional, yaitu Hult Prize Global Summit 2024 di Mumbai, India. Dari proses tersebut, lolos ke tahap selanjutnya yaitu Hult Prize Global Accelerator di Ashridge House, UK. Setelah melewati proses selama 7 minggu dan bertanding setiap minggunya, lolos menjadi top 6 global finals dan akan tampil di Global Finals pada Jumat 6 September 2024. Kami mohon doa restu semuanya ya,” tandasnya. (cr1)
