RADARBEKASI.ID, BEKASI – Henny Kusuma (51), warga Perumahan Harapan Indah Kota Bekasi, kehilangan brankas di rumahnya. Brankas tersebut diduga dibawa kabur oleh pekerja rumah tangganya, E (35).
Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian setelah Henny melihat rekaman CCTV dan mendapatkan keterangan dari tetangga yang melihat E membawa barang yang ditutup dengan bed cover saat keluar rumah.
Menurut Henny, brankas tersebut berisi perhiasan berharga dan mata uang asing dengan total nilai mencapai ratusan juta rupiah.
“Isinya perhiasan saya semua, kebanyakan berlian. Terus ada uang vallas juga. Sekitar Rp375 juta sampai Rp400 juta,” ungkap Henny kepada wartawan, Sabtu (14/9).
Henny menjelaskan bahwa kejadian ini berlangsung pada Rabu (28/8). Pagi itu, saat Henny tidak berada di rumah, pekerja rumah tangganya meminta izin kepada suaminya untuk pergi ke pasar. Namun, hingga siang hari, E tidak kembali. Suami Henny kemudian menghubungi Henny.
Henny kemudian meminta suaminya untuk menanyakan kepada satpam perumahan mengenai keberadaan E. Berdasarkan informasi dari satpam, E dikatakan berpamitan pulang kampung karena ada anggota keluarga yang meninggal.
“Terus kemudian suami telepon lagi, E pulang kampung, loh, kok kenapa bisa pulang kampung?. Kok tidak bilang-bilang, ada apa? Katanya pak satpam bilang, keluarganya ada yang meninggal,” tuturnya.
Henny semakin yakin setelah memeriksa rekaman CCTV di komplek perumahan, yang menunjukkan E meninggalkan komplek sambil membawa sejumlah barang.
“Ada bukti videonya di CCTV,” kata Henny.
Beberapa jam kemudian, suami Henny yang baru bangun tidur menyadari bahwa brankas ukuran kecil tidak ada di tempatnya.
“Sekitar jam 4 sore, suami saya baru bangun dan mendapati brankas ukuran medium yang biasanya ada di hotel juga hilang,” tambah Henny.
Menyadari hal tersebut, suami Henny segera menghubungi Henny melalui telepon. Henny lalu pulang ke rumah dan mencari informasi dari tetangga.
“Para tetangga mengatakan melihat E bolak-balik membawa barang, yang ditutup dengan bed cover dan dibonceng oleh ART dari rumah sebelah,” ujar Henny.
BACA JUGA: Korban Pembunuhan Temannya di Tambun Utara Sempat Kirim Pesan Diancam
Henny menduga, barang yang dibawa tersebut merupakan brankas. Henny akhirnya melaporkan kasus ini ke Polsek Medan Satria pada Sabtu (14/9).
Ia merasa dikhianati setelah memperlakukan E yang sudah bekerja selama 20 tahun seperti keluarga sendiri.
“Kayak ibu perkantoran jangan percaya di luar keluarga inti kita sendiri. Karena jujur aja dia (PRT) ini kita anggap seperi keluarga kita, tapi ternyata menusuk kita dari belakang,” ungkapnya. (oke)