Berita Bekasi Nomor Satu

Asap Kebakaran Bikin Warga Kampung Rawa Palangan Sesak Napas

SESAK NAPAS: Petugas PMI Kabupaten Bekasi memberikan oksigen kepada warga terdampak asap kebakaran limbah perusahaan besi baja di Desa Sukadanau Kecamatan Cikarang Barat, Kamis (19/9). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kamis (19/9) sekitar pukul 10.00 WIB puluhan warga dikejutkan dengan asap menghitam yang menyelimuti Kampung Rawa Palangan Desa Sukadanau Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi.

Kepulan asap panas tersebut berasal dari kebakaran di lokasi pembuangan limbah perusahaan besi baja di lingkungan setempat. Pembuangan limbah berisi oli bekas, serpihan besi, kayu, dan plastik yang ditimbun bersama puing-puing bangunan.

Asap tebal ini menyebabkan pandangan warga terbatas dan sesak napas.

“Saya baru pulang ke rumah udah penuh asap. Yang dirasain sesak, panas, baunya gak enak. Pas saya tadi masuk ambil handphone benar-benar bau bakar ban,” kata Intan (26) yang tengah mengenakan oksigen dibantu petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bekasi di Kampung Rawa Palangan, Kamis (19/9).

BACA JUGA: Polisi Bongkar Sindikat Pemalsuan Berkas Kredit Kendaraan

Intan bukan satu-satunya warga yang mengalami sesak napas. Sejumlah warga lain juga mengeluhkan kondisi yang sama. Petugas PMI yang berjaga, menyisir satu per satu pemukiman warga terdampak untuk memberikan pertolongan.

Seperti Suhadi (40), yang bertempat tinggal berjarak satu meter dari tembok pembatas perusahaan swasta terbuka tersebut. Asap beraroma tak sedap itu membuatnya batuk-batuk dan sesak napas.

“Kondisi permukiman warga gelap penuh asap gak keliatan sama sekali. Istri anak saya suruh keluar, warga juga pada keluar,” ucap Suhadi di lokasi yang sama.

Angin kencang memperparah situasi, sehingga rumah Suhadi dan warga Kampung Rawa Palangan lainnya terdampak oleh kepulan asap dari kebakaran limbah.

“Makin besar rumah warga pada penuh asap dan sesak napas. Lalu warga pada demo ke dalam perusahaan. Yang kebakar kayak puing-puing sampah bangunan, limbah, ban mobil sama oli bekas,” tambahnya.

Puluhan warga Kampung Rawa Palangan mendatangi perusahaan tersebut. Ketegangan sempat terjadi saat terjadi aksi saling dorong antara warga dan pihak perusahaan, yang berusaha mengusir warga. Namun, warga tetap bertahan untuk memastikan kebakaran segera dipadamkan.

“Ini peristiwa yang kedua kali. Pertama yang kebakar itu limbah oli terus sempet didemo juga sama warga tapi sekarang terulang lagi,” kata Suhadi.

Ia bersama warga lainnya berharap agar lokasi penimbunan sampah hingga limbah perusahaan itu dipindahkan agar tidak berdampingan dengan permukiman.

“Pembuangan sampah dan penggilingan debu itu tidak ada di setop. Penggilingan debu itu kan terdampak juga ke warga jadi pada sesak,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Operasional dan Pemadaman Damkar Kabupaten Bekasi, Mulyadi Hadi Saputra, mengatakan pihaknya baru menerima laporan kebakaran sekitar pukul 10.50 WIB. Sebanyak lima unit armada dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di area seluas 1,7 hektar tersebut.

“Luas yang terbakar 300 meter. Kita mengerahkan lima unit berarti kita ada sekitar 20 anggota ditambah lima resque,” kata Mulyadi.

BACA JUGA: Kebakaran di Jatimulya, Barang-barang Elektronik Rusak

Mulyadi belum dapat memastikan pemicu kebakaran yang menyebabkan warga mengalami sesak napas. Dalam proses pemadaman, satu anggota pemadam kebakaran mengalami kelelahan dan harus mendapatkan bantuan oksigen dari petugas PMI.

Setelah tiga jam, api yang menyebabkan kepulan asap pekat baru berhasil dipadamkan dengan bantuan dua alat berat.

“Objek yang terbakar sepertinya limbah milik perusahaan. Karena yang terbakar terdiri dari plastik kertas bahan-bahan campuran sehingga menimbulkan asap yang cukup pekat,” tambah Mulyadi.

Berdasarkan laporannya, pada Kamis (19/9) terdapat empat peristiwa kebakaran di Kabupaten Bekasi. Di antaranya kebakaran alang-alang di Desa Gandasari dan Desa Sukahurip, kebakaran toko plastik di area Pasar Tambun, dan kebakaran tempat pembuangan sampah serta limbah perusahaan besi baja. (ris)