RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kebakaran melanda area produksi pabrik pembuatan lilin di Jalan Inspeksi Kalimalang Kelurahan Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan, Rabu (25/9). Insiden ini terjadi saat proses produksi sedang tidak berlangsung.
Seorang karyawan pabrik itu, Tiurlan, mengungkapkan kebakaran dipicu oleh ledakan yang terjadi di area produksi sekitar pukul 14.30 WIB. Pada saat itu, ia bersama rekan-rekannya bekerja di gedung yang berbeda.
“Yang terbakar di area produksi. Pas meledak kayaknya lagi off produksi. Yang kerja cuma ada di bagian belakang. Jadi posisinya gak ada orang, kita kerja, atasan-atasan pada rapat, jadi kantor juga kosong,” kata Tiurlan di lokasi.
Menurutnya, sebelum kebakaran meluas dan menghancurkan salahsatu bagian pabrik, para karyawan sempat berusaha memadamkan api. Namun, upaya tersebut tidak berhasil.
Sementara, seorang pedagang di sekitar lokasi, Budi, mengungkapkan bahwa ia mendengar dua kali ledakan berturut-turut dari dalam pabrik. Saat itu, ia bersama warga lainnya terkejut dengan suara ledakan tersebut. Api mulai membesar setelah ledakan kedua terjadi.
“Ledakan kedua selang dua sampai tiga menit api baru keluar, kencang sampai pada teriak-teriak namanya kita orang usaha ya ngeri juga akhirnya pada pergi semua,” terang Budi.
Budi, bersama pedagang lainnya, menutup warung miliknya karena merasa khawatir dengan kebakaran yang mengakibatkan tembok samping perusahaan itu runtuh akibat tertimpa material besi. Ia menjelaskan bahwa api mulai terlihat besar setelah ledakan kedua, saat atap perusahaan yang terbuat dari bahan baku besi itu ambruk.
“Setelah gedung tinggi ini rubuh, api langsung keluar dari atap samping yang terbuka. Ketika itu terbuka, api mulai muncul dengan banyak. Tembok pemanasnya yang bulat rubuh dari atas hingga ambruk. Soalnya, besi-besi baja itu kan besar, terutama yang bulat, itu pemanasnya seperti pusat mesin blower,” jelas Budi.
BACA JUGA: Gudang Rongsokan di Pondok Gede Terbakar, Puluhan Kambing Gosong
Terpisah, Komandan Pleton 2 Damkar Kabupaten Bekasi, Salimi, belum dapat memastikan penyebab kebakaran. Pihaknya mengerahkan delapan unit kendaraan pemadam kebakaran dengan total 40 personil. Dalam proses pemadaman, diperlukan cairan khusus agar api cepat padam.
“Material mudah kebakar karena bahan baku lilin. Untuk pemadaman kita menggunakan racun api atau softbepek atau typol,” tegas Salimi.
Saat tiba di lokasi kejadian, Salimi melanjutkan, kondisi api sudah membesar, dan tembok perusahaan yang berbatasan langsung dengan jalan akses warga telah ambruk, sehingga tidak dapat diakses oleh masyarakat. Menurut informasi dari perusahaan, produksi yang dilakukan adalah lilin.
“Benar ada ledakan. Informasi dari perusahaan diduga berasal dari gas. Kami mengerahkan 8 unit dari kabupaten dan sekitar 3 unit bantuan dari kota Bekasi,” tuturnya.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran di perusahaan produksi lilin tersebut. Namun, beberapa petugas pemadam kebakaran harus dibantu menggunakan oksigen karena tebalnya asap hitam. Lalu lintas yang padat dan keramaian warga menjadi kendala dalam proses pemadaman api.
“Kebetulan karena asap tebal, kami cukup sesak. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, karena sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut,” tandasnya. (ris)