Oleh: Achmad Firdaus, S.Si, M.A.
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sabtu, 28 September 2024, suasana di Yayasan Al Muslim benar-benar berbeda dari biasanya. Sejak pagi hari, aura religius sudah begitu terasa saat memasuki gerbang utama.
Lantunan bacaan talbiyah, terdengar begitu merdu dan syahdu, menyentuh setiap hati yang mendengarnya. Bacaan yang penuh makna ini menyatu dengan keceriaan dan semangat 740 siswa dari 21 sekolah yang telah bersiap mengikuti peragaan manasik haji.
Suara tawa mereka terdengar riuh, namun tetap dipenuhi rasa khidmat, seolah mengiringi setiap langkah mereka menuju Aula Khalid bin Walid, tempat seluruh rangkaian acara dimulai.
Acara ini bukanlah sekadar kegiatan rutin, tetapi sebuah simulasi spiritual yang dirancang khusus untuk mengenalkan ibadah haji kepada siswa TK. Anak-anak yang masih belia diajak menyelami setiap rukun haji dengan cara yang mudah dipahami dan penuh keseruan.
Peragaan manasik ini tidak hanya memberikan wawasan tentang ibadah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kesabaran, ketulusan, dan pengorbanan yang melekat dalam pelaksanaan haji. Kegiatan ini menjadi sarana bagi para siswa untuk memahami makna haji sambil bermain dan berinteraksi secara menyenangkan.
Sambutan antusias di Aula Khalid bin Walid
Sejak pagi, para siswa TK mulai berdatangan di Aula Khalid bin Walid, tempat rangkaian acara dimulai. Mereka mengenakan pakaian berwarna putih melambangkan ihram, penuh semangat dan ceria.
Pada pukul 08.00 WIB acara diawali dengan pembukaan yang dipimpin oleh Ibu Masnah selaku pembawa acara yang mengajak seluruh peserta untuk memulai perjalanan spiritual ini. Sambutan kepala pendidikan Yayasan Al Muslim mengisi awal kegiatan dengan pesan yang mendalam.
Ia menekankan pentingnya pendidikan agama dan membiasakan anak menunaikan ibadah haji sejak dini.
“Dengan memahami ibadah haji, kami berharap anak-anak ini dapat menjadi generasi yang mencintai Allah dan memahami arti pengorbanan dan keikhlasan,” ujarnya.
Dongeng Pendidikan: Belajar Melalui Kisah Inspiratif
Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi yang ditunggu-tunggu oleh para siswa, dongeng islami. Melalui cerita yang dituturkan oleh Kak Dimas dengan penuh ekspresi, anak-anak diajak memasuki dunia yang penuh dengan nilai-nilai keagamaan.
Kisah ini tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga merangkum hikmah tentang haji dan kebesaran Allah dalam cerita yang mudah dipahami dan imajinatif. Wajah siswa terlihat gembira dan fokus, tertawa dan berinteraksi dengan cerita yang disampaikan.
Suasana dalam ruangan menjadi lebih hidup karena cerita-cerita tersebut menjadi jembatan bagi mereka untuk memahami makna ibadah dengan cara yang menyenangkan.
Simulasi Ziarah Manasik: Mini Trip ke Tanah Suci
Kini tiba momen yang ditunggu-tunggu, simulasi ritual haji. Anak-anak digiring dengan tertib untuk memulai kegiatan manasik haji, kegiatan diawali dengan niat dan miqat disekitar aula khalid bin walid, lalu kloter pertama dilepas oleh Bapak H. Ir. Sahid Hudri selaku Kepala Bidang Pendidikan Yayasan Al Muslim.
Rute yang dilalui para peserta manasik haji dimulai dengan Wukuf di Arafah, Muzdalifah, Lontar Jumroh dan dilanjutkan Thawaf. Di sana mereka menemukan miniatur Ka’bah, dan mengelilinginya dengan penuh semangat.
Dilanjutkan dengan sholat sunnah dan minum air zam-zam, setelah itu melewati jalur Shafa dan Marwah untuk melakukan sa’i. Terakhir mereka melakukan tahalul. Setiap langkah yang mereka ambil mencerminkan tata cara menunaikan ibadah haji yang sebenarnya, dengan bimbingan penuh dari guru dan panitia.
Seluruh peserta tetap serius mengikuti segala arahan, mulai dari awal (niat) hingga akhir (tahalul). Bukan sekedar simulasi tetapi juga pengalaman nyata yang memberikan kesan mendalam. Meski dalam skala kecil, anak-anak merasakan langsung ritual yang biasa dilakukan jutaan jamaah haji di Tanah Suci.
Foto booth sebagai momen kebersamaan
Setelah selesai seluruh rangkaian peragaan manasik haji, senyum lebar terpampang di wajah para siswa TK. Momen haru mereka berlanjut di photo booth yang disiapkan panitia, lengkap dengan latar belakang gambar Ka’bah. Di sini mereka bebas mengabadikan kenangan, berpose bersama teman, guru, dan orang tua.
Tak hanya anak-anak, para orang tua dan guru pun antusias berfoto, menjadikan momen ini menjadi salah satu highlight kegiatan. Ini adalah momen simbolis dimana kepuasan dan kerjasama terjalin erat antara semua pihak yang terlibat. Bukan sekedar foto, tapi menjadi bukti suksesnya sebuah acara yang direncanakan dengan baik.
Keberhasilan acara ini berkat panitia yang berdedikasi.
Di balik kemeriahan dan kesuksesan acara ini, ada orang-orang yang bekerja keras untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik. Ibu Rachmasari Aulia, S. Psi, M.Pd selaku penanggungjawab acara, bersama Ibu. Ratina Mutiara Siregar, S. Pd selaku ketua panitia memperhatikan dengan cermat setiap detail acara.
Mulai dari persiapan ruang acara di aula Kholid bin Walid, hingga penyelenggaraan acara, termasuk kenyamanan para peserta, semuanya dikelola dengan sangat baik.
Ibu Ratina mengatakan: “Acara ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan kepada anak-anak tata cara ibadah haji, namun juga memberikan pengalaman berharga yang akan mereka ingat sepanjang hidup mereka. Kami sangat bersyukur acara ini dapat terlaksana dengan meriah dan tetap khusyuk.”
Penutup: Mengajarkan Nilai-Nilai Ibadah Haji dengan Cinta dan Persahabatan
Peragaan dan pelatihan manasik haji di Yayasan Al Muslim Tahun 2024 tidak hanya sekedar ajang edukasi, namun juga menjadi pengalaman yang mendekatkan anak pada nilai-nilai spiritual. Simulasi yang menghibur ini memberikan pelajaran berharga tentang keikhlasan, kesabaran dan pengorbanan yang menjadi inti ibadah haji.
Setiap momen, mulai dari sesi mendongeng hingga simulasi tawaf dan sa’i, memberikan dampak yang sangat besar bagi para siswa TK. Mereka pulang ke rumah tidak hanya membawa ilmu baru, tapi juga membawa kenangan tak terlupakan.
Dengan tawa dan kegembiraan yang selalu terlihat di wajah mereka, acara ini menyoroti pentingnya pendidikan agama yang disajikan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. Peragaan manasik haji 2024 di Yayasan Al Muslim bukan sekadar acara, melainkan sebuah perjalanan spiritual mini yang akan selalu dikenang oleh seluruh pihak yang terlibat. (*)