Berita Bekasi Nomor Satu

P5 Ajarkan Siswa Isu Penting

ILUSTRASI: Guru SMK Citra Mutiara Kabupaten Bekasi mengawasi para siswa yang sedang belajar di dalam kelas. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) baru mulai dilaksanakan sebelum Penilaian Sumatif Akhir (PSA) pada November 2024. Kegiatan ini akan terekam dalam rapor proyek dan menjadi penilaian bagi seluruh siswa.

Penilaian P5 ini terpisah dari penerapan Kurikulum Merdeka.

“Memang untuk P5 ini akan terekam dalam rapor proyek dan menjadi penilaian bagi seluruh siswa,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Citra Mutiara Kabupaten Bekasi, Prawiro Sudirjo, kepada Radar Bekasi pada Selasa (15/10).

Ia menjelaskan bahwa P5 merupakan pembelajaran kolaboratif yang bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan kepada peserta didik. P5 termasuk dalam kategori kokurikuler, berbeda dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang merupakan bagian dari intrakurikuler.

Melalui P5, lanjut Prawiro, siswa dapat mempelajari isu-isu penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, dan teknologi.

“P5 menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), yang memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar dalam situasi yang tidak formal. Dalam kegiatan P5, siswa dapat belajar dari lingkungan sekitarnya dan terlibat langsung di masyarakat,” jelas Prawiro.

Ia menambahkan bahwa bagi siswa yang tidak mengikuti P5, mereka akan dianggap tidak lulus tema dan wajib mengambil penilaian ulang di semester depan.

“Kalau tidak ikut P5, maka siswa tersebut dianggap tidak lulus, dan mereka wajib mengambil di semester depan,” terangnya.

Penilaian P5 dilakukan dalam bentuk rapor proyek yang berisi nilai Belum Berkembang (BB), Mulai Berkembang (MB), Berkembang Sesuai Harapan (BSH), dan Sudah Berkembang (SB).

“Sistem penilaiannya bukan dalam bentuk angka, tetapi narasi capaian siswa dalam menjalankan proses P5 itu,” ucapnya.

Dalam Profil Pelajar Pancasila terdapat enam dimensi, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif.

Hal senada juga disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 8 Kota Bekasi, Istiyo Wahyuni, yang menyatakan bahwa P5 saat ini sedang dipersiapkan oleh masing-masing guru kelas.

“Kami melakukan P5 sebelum PSA, dan saat ini sedang dipersiapkan untuk pelaksanaan,” tandas Istiyo. (dew)