RADARBEKASI.ID, BEKASI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi menjelaskan tidak adanya penyediaan minuman untuk tamu saat debat perdana pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bekasi yang diselenggarakan di salah satu stasiun TV swasta nasional, Minggu (3/11).
“Itu memang aturan dari studio Inews TV, termasuk hari ini di Kompas TV saya pastikan akan dilarang membawa air minum ke dalam. Makanya bagi pendukung paslon yang mau masuk ke studio, silakan sebelum masuk ke dalam studio minum dulu,” ujar Ketua Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kabupaten Bekasi, Mochamad Iqbal, Jumat (8/11).
Ketiadaan minum ini sempat menjadi keluhan Ketua Satgas Jabar Putih DPD PKS Kabupaten Bekasi, Taufik Saleh. Taufik juga menyebutkan bahwa beberapa tamu yang sudah memiliki ID card justru tidak mendapatkan tempat duduk.
Terkait hal ini, Iqbal menjelaskan bahwa beberapa pendukung paslon yang memiliki ID card masuk ke studio, namun saat keluar membawa dua hingga empat ID card. Hal ini menyebabkan penumpukan peserta dan beberapa tamu tidak kebagian kursi.
BACA JUGA: Ketua Satgas Jabar Putih PKS Keluhkan Tak Ada Minum saat Debat Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi
“Mulai H-1 sebenarnya semua pendukung Paslon sejumlah 50 orang ID Cardnya sudah diberikan. Kalau jumlah kursi dengan ID Card saya pastikan semuanya cukup,” katanya.
Iqbal juga menanggapi tudingan yang menyebutkan bahwa kinerja panelis debat hanya sebatas “mengambilkan bola” saja.
Menurut Iqbal, tugas panelis di depan kamera memang hanya untuk membuka pertanyaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam PKPU. Namun, di balik kamera, panelis memiliki tugas yang lebih kompleks, yakni merancang pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh pasangan calon.
“Kalau di hadapan kamera memang tugasnya itu, tapi di belakang kamera mereka punya tugas yang sangat penting untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang kemudian harus dijawab oleh pasangan calon. Dan merumuskannya itu tidak sederhana, isu-isu apa yang harus diangkat,” jelasnya. (pra)