RADARBEKASI.ID, BEKASI – PT Metropolitan Land Tbk (Metland) berencana melakukan perluasan Grand Metropolitan di atas lahan sekitar hektare hektare dengan nilai investasi sekitar Rp65 miliar.
“Kira-kira Rp65 miliar (nilai investasi extention Grand Metropolitan,red),” ungkap Direktur Ekskutif Metland, Nitik Hening Muji Raharjo, saat konferensi pers paparan publik mengenai kinerja dan rencana perseroan untuk pengembangan proyek, Rabu (13/11).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Metland, Santoso, menjelaskan bahwa perluasan area mal ini bertujuan untuk melengkapi berbagai tenant yang ada, terutama tenant-tenant baru yang belum ada di Grand Metropolitan sebelumnya.
“Extention bertujuan untuk melelngkapi tenant yang dari sebelumnya. Kita akan menambah tenant contohnya seperti yang belum ada di Grand Metropolitan kita akan melengkapi,” ungkap Santoso.
Ia mengungkapkan Grand Metropolitan saat ini lebih sebagai mal keluarga. Selain itu, lebih banyak aktivitas dan pengalaman seperti tenant Rock Star Gym, yang tidak ada di Bekasi, serta fasilitas seperti Fun World, bowling, dan gokart.
“Ke depannya kita akan menambah tenant-tenant yang khusus untuk activity, experience, dan entertaintment. Itu yang kita harapkan terjadi peningkatan dari sisi kunjungan dan okupansi mencapai 100 persen,” katanya.
Terkait tenant yang akan hadir di perluasan Grand Metropolitan, Santoso mengungkapkan bahwa beberapa tenant sudah berkomitmen untuk bergabung, sementara yang lainnya masih dalam tahap diskusi.
“Ada beberapa yang sudah dan masih berdiskusi dengan beberapa tenant untuk bergabung di Grand Metropolitan extention,” katanya.
BACA JUGA: https://radarbekasi.id/2023/09/29/summarecon-memulai-pembangunan-smb-tahap-dua/
Persaingan dengan Mal Baru Menjadi Tantangan
Di Kota Bekasi, tidak jauh dari Metropolitan Mall, akan segera hadir mal dengan kelas menengah. Menurut Presiden Direktur Metland, Anhar Sudrajat, persaingan dengan mal baru justru menjadi tantangan positif bagi Metland.
“Salah satu cara kita menghadapi persaingan bagaimana semakin melengkapi apa yang dibutuhkan masyarakat. Adanya pesaing baru justru membuat kita semakin lebih tertantang lagi bagaimana bisa memberikan service kepada masyarakat Bekasi,” ungkap Anhar.
Lebih lanjut, Anhar menjelaskan bahwa kehadiran mal baru justru menguntungkan masyarakat Bekasi, karena mereka kini memiliki lebih banyak pilihan.
“Ada mal baru, masyarakat Bekasi yang diutungkan, mereka bisa memilih. Akibat itu, kami di manajemen terus berbenah untuk menjadi mal nomor satu pilihan masyarakat Bekasi,” ucapnya.
Anhar juga menekankan strategi Metland yang memiliki dua mal, yakni Metropolitan Mall dan Grand Metropolitan, memungkinkan perusahaan untuk menargetkan berbagai segmen pasar.
“Hari ini kita mempunyai dua mal yang bisa kita variasikan secara target market, yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh mal lain,” katanya.
Saat ini, tingkat okupansi Grand Metropolitan telah mencapai 93-95 persen. Anhar menyatakan perluasan Grand Metropolitan dengan konsep mal yang baru akan lebih dilengkapi. Tidak hanya untuk berbelanja fesyen dan makan, tetapi juga untuk tempat hangout.
“Konsepnya akan kita lengkapi. Tdak hanya untuk orang-orang yang mau berbelanja untuk fesyen dan makan, tetapi juga untuk hangout. Di mana ada satu tempat orang bisa hangout, yang mungkin malnya akan buka lebih malam di hari-hari tertentu dan secara operation itu bisa terpisah daripada mal induknya,” pungkasnya. (oke)